Terungkap Penyebab Banjir Bandang Kota Batu Tewaskan 2 Orang, Gubernur Khofifah Sigap Beri Instruksi
Instagram/khofifah.ip
Nasional

Banjir bandang yang terjadi di Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (4/11) menyebabkan 2 orang meninggal dunia. Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun telah meninjau langsung lokasi terdampak banjir.

WowKeren - Banjir bandang menerjang kawasan pemukiman di Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11). Bencana ini menyebabkan dua orang meninggal dunia sedangkan beberapa orang hanyut dan masih dalam pencarian.

Peristiwa tersebut tergolong jarang terjadi di Kota Batu, bahkan diklaim yang pertama kalinya dengan skala sebesar ini. Dan kekinian, penyebab banjir bandang itu pun terungkap.

Direktur Utama Jasa Tirta I, Raymond Valiant, menjelaskan bahwa terjadi peningkatan curah hujan sampai 80 milimeter kumulatif selama 2 jam. Malah di bagian hulu, curah hujannya mencapai 100 milimeter selama 2 jam.

"Karena tingginya curah hujan menyebabkan berbagai material seperti tanah, batu, kayu dan material lain ikut terbawa arus air," kata Raymond, Jumat (5/11). "Melewati jalur alami yang kanan-kirinya ada rumah penduduk dan menyebabkan peristiwa tersebut."

Banjir diperparah dengan adanya peningkatan debit air di Sungai Brantas yang mencapai 430 meter kubik per detik. Alhasil Sungai Brantas masuk dalam kategori siaga meski kemudian debitnya berangsur turun.


Penyebab lain, dijelaskan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Mohammad Rizal, adalah karena curah hujan tinggi yang tak diimbangi dengan resapan air yang baik. Kerusakan lahan di DAS sungai menyebabkan terjadinya erosi pada tanah dan batu.

"Ini harus segera diperbaiki, agar jangan sampai nanti merembet ke sungai Brantas. Pemprov, Pemkab dan Pemkot harus menata lagi daerah tangkapan airnya agar lebih baik," pintanya.

Karena itulah, Raymond juga berpesan kepada warga untuk tetap waspada, apalagi karena hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi. Hal ini pun membuat warga dibayang-bayangi dengan potensi banjir susulan, serta saat ini Kota Batu dalam kondisi tanggap darurat.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah melakukan kunjungan langsung ke Desa Bulukerto, Kota Batu pada Jumat (5/11) dini hari sembari menyampaikan beberapa instruksi. Khofifah memerintahkan warga di bantaran sungai untuk segera dievakuasi.

"Jadi saat tanggap darurat, proses ini terus berjalan sampai selesai. Untuk itu dalam situasi tanggap darurat bila diperlukan juga harus disiapkan posko-posko pengungsian dan dapur umum," tegasnya.

Nanti setelah proses tanggap darurat berakhir, maka akan memasuki proses rehabilitasi dan konstruksi yang turut melibatkan Kementerian PUPR. "Kalau untuk konstruksi bisa secara permanen atau darurat mengunakan bronjong dan sandback. Kami sudah bahas itu dengan perwakilan dari PUPR dan Jasa Tirta," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait