Cerita Korban Banjir Kota Batu: Dengar Gemuruh Hingga Jalan di Atas Atap Demi Selamatkan Diri
Pixabay
Nasional

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melaporkan ada 15 orang hanyut terseret akibat banjir bandang yang terjadi pada Kamis (4/11) kemarin.

WowKeren - Banjir bandang melanda Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melaporkan ada 15 orang hanyut terseret akibat banjir bandang tersebut.

Salah seorang warga bernama Khusnul Khatimah membagikan kisahnya bisa selamat dari bencana tersebut. Khusnul yang merupakan warga Dusun Keliran, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu tersebut mengaku mendengar suara gemuruh setelah menunaikan salat asar.

Kala itu, Khusnul berada di dalam rumah bersama anak laki-lakinya yang masih duduk di bangku SMP. Selain itu ada pula beberapa pekerja yang membantunya berjualan.

Banjir bandang dilaporkan menghantam bagian depan rumah Khusnul. Pekerja yang berada di luar dapat menyelamatkan diri dengan cepat, sedangkan Khusnul dan anaknya terjebak di dalam rumah.

"Saya terjebak di dalam, air sudah besar. Saya kemudian naik ke lantai atas," ungkap Khusnul, dikutip dari detikcom pada Jumat (5/11).


Bagian depan rumah serta garasi Khusnul pun rusak akibat banjir bandang tersebut. Air juga menggenangi bagian dalam rumah. Khusnul dan anaknya kemudian berjalan di atas atap rumah tetangganya untuk menyelamatkan diri.

"Saya nekat kemudian menaiki genting, bersama anak lelaki saya. Sampai tiga rumah saya lewati," paparnya. "Alhamdulillah bisa selamat."

Menurut Ketua RT setempat, Setya Budi, kediaman Khusnul merupakan rumah yang paling parah terdampak banjir bandang tersebut. Menurut Setya, banjir tersebut turut menghanyutkan sisi utara rumah Khusnul yang berdekatan dengan sungai.

"Di wilayah kami, ada tiga rumah terdampak banjir, paling parah rumah Bu Khusnul," ungkap Setya secara terpisah. "Selain itu, dua motor Ibu Khusnul juga hanyut terbawa banjir."

Di sisi lain, banjir bandang itu disebut terjadi karena peningkatan curah hujan. Direktur Utama Jasa Tirta I, Raymond Valiant, menjelaskan bahwa terjadi peningkatan curah hujan sampai 80 milimeter kumulatif selama dua jam. Malah di bagian hulu, curah hujannya mencapai 100 milimeter selama dua jam.

Banjir diperparah dengan adanya peningkatan debit air di Sungai Brantas yang mencapai 430 meter kubik per detik. Alhasil Sungai Brantas masuk dalam kategori siaga meski kemudian debitnya berangsur turun.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru