Peneliti Sebut Pandemi COVID-19 Secara Global Hasilkan 8,4 Juta Ton Sampah Plastik
Pixnio
Nasional

Seperti yang diketahui, selama pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak dampak. Selain itu, masing-masing negara juga memasifkan tes COVID-19 kepada penduduknya sebagai upaya pencegahan penularan.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang menyerang negara-negara di dunia telah menimbulkan banyak dampak. Selain menjadi wabah penyakit global, pandemi COVID-19 juga membuat aktivitas masyarakat terganggu.

Baru-baru ini, para peneliti menyebut bahwa selama pandemi COVID-19 berlangsung, negara-negara secara global menghasilkan sekitar 8,4 juta ton sampah plastik berlebih. Hal ini diperkirakan para peneliti dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Senin (8/11), oleh "Proceedings of the National Academy of Sciences".

Dalam artikel tersebut, peneliti juga mengatakan bahwa lebih dari 87 persen dari limbah tersebut dihasilkan oleh rumah sakit, meskipun peralatan pelindung pribadi atau APD yang dibuang seperti masker wajah dan sarung tangan, menyumbang kurang dari 8 persen. "Kit pengujian virus dan kemasannya menyumbang sekitar 5 persen dari limbah," terang para peneliti.


Sementara itu, menurut para peneliti, Amerika Utara dan Selatan menyumbang kurang dari 25 persen sampah plastik terkait pandemi ini. Meski demikian, faktanya benua telah mencatat sekitar 70 persen kasus COVID-19 di dunia.

Menurut para peneliti, meskipun jumlah limbahnya kurang dari 1 persen, sampah plastik ini kemungkinan akan berakhir di lautan lantaran pembuangan di sungai dan daerah lainnya, diperkirakan 30 ribu ton masih akan berakhir di laut. Apabila hal ini terjadi, maka kemungkinan besar, sebagian dari sampah-sampah tersebut akan berakhir di pantai.

"Sekitar 71 persen dari kelebihan limbah yang dibuang ke laut ini kemungkinan akan mendarat di pantai pada akhir tahun (2021) ini," jelas para peniliti dari Nanjing University di Tiongkok dan Scripps Institution of Oceanography di University of California, San Diego. "Secara global, kesadaran masyarakat akan dampak lingkungan dari APD dan produk plastik lainnya perlu ditingkatkan."

Sementara itu, menurut Our World in Data, di seluruh dunia ada sekitar 13 juta metrik ton plastik memasuki lautan setiap tahunnya. Namun, dikarenakan sistem perawatan kesehatan dan institusi lain yang semakin mengandalkan produk plastik sekali pakai, mulai dari masker wajah hingga alat uji virus selama pandemi COVID-19, polusi plastik ini diperkirakan bisa akan meningkat secara signifikan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru