Rodrigo Duterte Siap Saingi Putrinya Jadi Calon Wakil Presiden Filipina 2022
AP
Dunia

Rodrigo Duterte mengaku tidak suka dengan keputusan putrinya yang mendaftar sebagai Calon Wakil Presiden Filipina. Karena itulah ia mencalonkan diri sebagai Cawapres Filipina.

WowKeren - Peta politik Filipina terus bergulir panas jelang Pemilihan Umum 2022 mendatang. Yang terbaru, putri Presiden Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Carpio memutuskan untuk mendaftar sebagai calon Wakil Presiden bersama Partai Lakas-CMD.

Langkah Duterte-Carpio jelas mengejutkan karena namanya berkali-kali mengungguli jajak pendapat terkait presiden yang diinginkan masyarakat Filipina. Namun kini ada keputusan yang lebih mengejutkan lagi, datang dari sang ayah alias Presiden Duterte.

Sebab pada akhir pekan kemarin beredar kabar bahwa Duterte siap mendaftar juga sebagai Cawapres Filipina 2022. Dengan demikian, sang presiden bisa jadi akan berkompetisi melawan putrinya sendiri untuk menjadi Wapres Filipina.

Media ABS-CBN mewartakan bahwa Duterte tidak senang dengan keputusan putrinya yang kini menjabat sebagai Wali Kota Davao tersebut. "Keputusan mereka (Partai Lakas-CMD) untuk dia (Sara Duterte-Carpio) maju (sebagai Cawapres) adalah sesuatu yang saya tentang," kata Duterte, dilansir dari ABS-CBN, Senin (15/11).


"Saya (mungkin akan maju menjadi Cawapres), sehingga orang-orang bisa tahu saya tidak suka dengan perkembangan yang ada. Walaupun saya tidak menyalahkannya (Sara) karena kami memang tidak berdiskusi," imbuh Duterte.

Sebelumnya Duterte memang telah menyampaikan persetujuannya terhadap keinginan Partai PDP-Laban yang berkuasa untuk menjadikannya Cawapres. Duterte menyebut masih ingin melanjutkan perjuangan pemerintahannya untuk melawan pemberontakan serta perdagangan narkoba.

Namun Duterte juga sempat menegaskan ingin pensiun dari dunia politik setelah purnatugas tahun depan. Kala itu Duterte malah mempromosikan rekannya, Senator Christopher Lawrene "Bong" Go untuk menjadi Cawapres, meski belakangan sang senator malah mendaftar sebagai Calon Presiden Filipina.

Konstitusi Filipina memang mengatur presiden hanya bisa menjabat sebanyak satu kali selama 6 tahun. Karena itulah beredar kabar Duterte akan mendaftar sebagai Cawapres, keputusan yang juga dibenarkan oleh juru bicaranya, Martin Andanar.

Di sisi lain, Partai PDP-Laban yang menaungi karier Duterte memang tak diwakili siapapun setelah Senator Roland "Bato" Dela Rosa memutuskan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Capres Filipina. Sementara rencana majunya Duterte sebagai Cawapres memicu kritikan karena dianggap sebagai upaya melanggengkan kekuasaan tanpa terhalang konstitusi, di samping juga karena Duterte saat ini sedang diselidiki atas usahanya melawan perdagangan narkoba diwarnai peristiwa berdarah.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru