1. FYP Pertama Kali Berkat Ponsel Baru

Awalnya, Asnita mengaku hanya mengikuti video tren TikTok saja. Baru pada November 2020, ia bertekad membuat konten terkonsep. Perjuangannya pun berbuah manis. Saat itu, unggahan konten Asnita tentang travelling berhasil mencuri perhatian.

"(Aku) penasaran, gimana sih rasanya FYP, tapi enggak FYP-FYP. Ada yang bilang, kalau mau FYP harus pakai iPhone," ungkap Asnita. "Kebetulan di bulan Oktober, handphone-ku rusak total. Jadi, aku ganti iPhone. Ternyata benar, setelah upload dari iPhone, kebetulan juga langsung FYP."

Setelah FYP pertama kali berkat ponsel barunya, Asnita merasa bahagia. Pasalnya, ia berhasil FYP dengan topik konten yang disukainya. Selanjutnya, Asnita semakin aktif membuat konten seputar pengalaman travelling hingga fun fact negara yang pernah dikunjungi. Kemudian, ia pun mengembangkan kontennya menjadi konten tentang safety tips.

"Aku enggak mau bikin konten gini terus. Karena, aku ingin bikin konten yang enggak cuma duduk, tapi ada juga aktivitas. Tapi, aku juga mau yang berhubungan sama travelling," lanjut Asnita. "Jadi aku mikir, bikin safety tips yang berhubungan sama travelling (atau) tips hati-hati dan ternyata FYP."

2. Piyama Lebah Kuning Jadi Ciri Khas

Menurut Asnita, konten “Hati-Hati” menjadi konten yang paling disukai. Ia senang melihat interaksi netizen di kolom komentar yang turut berbagi tips satu sama lain. Beberapa ide konten “Hati-Hati” juga terinspirasi dari komentar hingga request pengikutnya.

Selain konten, pengikut Asnita juga sering salah fokus membicarakan pakaiannya. Pasalnya, Asnita seringkali terlihat mengenakan piyama kuning bermotif lebah di beberapa video. Meski tidak sengaja, Asnita akhirnya memutuskan kostum tersebut sebagai salah satu ciri khasnya.

"Aku sekali rekam video langsung rekam 10 atau 15. Aku menabung konten. Jadi, pas waktu pakai piyama lebah, aku sudah rekaman 10 video langsung. Dan ternyata ketika aku upload, kok ramai pada membicarakan piyamanya," ujar Asnita.

3. Sering Dadakan Bikin Konten

Meski piyama lebah kuning sudah menjadi ciri khas, Asnita masih sering berganti pakaian. Hal ini terjadi karena ia sering mendapatkan ide konten spontan yang membuatnya langsung take video dadakan.

"Yang aku ingat, (bikin konten) dadakan baru kemarin. Aku lagi di mobil, terus aku ngantuk, jadi aku tidur. Pas aku tidur, aku tiba-tiba mikir, 'ini kalau aku tidur terus bersandar di pintu bahaya juga (kalau) pintunya tiba-tiba (terbuka),'" ujar Asnita. "Se-simple itu. Jadi, nanti aku kembangkan lagi jadi ide video. Kalau dadakan gitu, langsung aku rekam."

Bagi Asnita, proses mengembangkan ide dalam pembuatan konten adalah hal yang menyenangkan. Meski demikian, ia juga pernah kehabisan ide ketika harus menyambungkan safety tipsnya dengan konten kolaborasi brand. Namun, ia berhasil melaluinya setelah melihat lagi video lama dan komentar-komentar pengikutnya.

4. Sosok Lain Di Balik Konten “Hati-Hati”

Biasanya konten kreator memiliki tim khusus untuk membuat video. Namun, Asnita ternyata tidak memiliki tim. Pengembangan ide, naskah, take video hingga proses editing dilakukannya sendiri. Meski demikian, sesekali ia dibantu oleh sang ibunda.

"Iya (dibantu sama mama), karena memang aku sendirian sama mamaku, memang enggak ada tim," terang Asnita. "Kemarin aku main di kafe anjing. Ada anjing yang hyper dan excited banget ngejar-ngejar aku. Terus aku mikir, 'eh, bisa juga nih'. Aku langsung minta tolong orang tuaku untuk rekamin."

Berkat bantuan dan dukungan orang tuanya, Asnita semakin bersemangat membuat konten. Ia mampu membuat konsep video yang menarik meskipun tidak memiliki tim.

5. Sempat Down Karena Reaksi Netizen

Tidak hanya mendapat dukungan, Asnita juga pernah down setelah membaca komentar netizen. Termasuk saat netizen lebih fokus pada hal lain daripada tips yang diberikan Asnita.

"Contohnya, aku pernah memberi tips menyelamatkan diri dari dalam mobil dengan pecahin kaca kalau kondisinya darurat," tutur Asnita. "(Tapi) mereka kukuh maunya pecahin kaca jendela baru percaya. Jadi, fokusnya kenapa enggak terima informasinya saja. Kenapa fokusnya harus di kaca yang enggak pecah."

Meski sempat down, Asnita tetap bangkit berkat rasa cintanya terhadap dunia content creation. Ia bahkan berencana untuk membuat konten tentang travelling lagi sebagai selingan konten “Hati-Hati”.

6. Tips Bikin Konten Informatif Yang Menghibur

Membuat konten yang informatif bukan hal yang mudah. Menurut Asnita, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kepekaan terhadap keadaan sekitar. Konten yang relate dengan kehidupan sehari-hari akan lebih mudah menarik perhatian penonton.

Selain itu, usahakan membuat konten yang membuat kaget penonton. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari informasi yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan orang-orang. Konten dengan model ini akan lebih cepat mendapatkan atensi.

"Bikin konten (tentang) informasi yang orang-orang enggak kepikiran. Tapi, gara-gara konten itu mereka jadi sadar, 'oh iya, kok aku enggak kepikiran? Kok bisa ya?' Jadi, antara konten itu bikin orang kaget atau relate," jelas Asnita.

7. Tetap Bertanggung Jawab Atas Diri Sendiri

Asnita berterimakasih kepada semua orang yang sudah mendukung dan menonton videonya. Ia berharap kontennya tidak hanya sekedar ditonton, tapi juga bisa diterapkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

"Tetap hati-hati dalam semua yang dilakukan, tetap hati-hati dalam semua aktivitas. Pastikan selalu waspada sama keadaan sekitar. Karena kita semua bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan diri kita masing-masing," pesan Asnita.