Bencana alam erupsi Gunung Semeru telah memakan banyak korban, baik selamat hingga meninggal. Banyak korban selamat yang mengalami trauma atas terjadinya erupsi tersebut.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Kamis, 09 Desember 2021 - 16:28 WIB
WowKeren - Peristiwa erupsi Gunung Semeru yang memakan puluhan korban tampaknya meninggalkan trauma tersendiri bagi korban selamat. Belasan korban selamat diketahui memilih mengungsi ke Probolinggo lantaran trauma dengan guguran awan panas yang terjadi sebelumnya.
Diketahui ada sekitar 12 orang korban erupsi Gunung Semeru memilih untuk mengungsi ke Probolinggo. Mereka merupakan warga Dusun Rentang, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Keduabelas korban itu diketahui merupakan saudara. Mereka mengungsi di rumah salah satu teman di Kabupaten Probolinggo. Selain dikarenakan trauma berat, mereka memilih mengungsi ke Probolinggo lantaran rumah dan desa mereka juga hancur tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
Saat ini, keduabelas korban erupsi Gunung Semeru tersebut mengungsi di rumah milik Sugianto (50), Jalan Raya Lumajang, Dusun Montokan, Desa Malasan Kulon, Kecamatan Laces. Sebelum mengungsi ke Probolinggo, Gupat (75) bersama anak dan saudara lainnya diketahui mengungsi di kediaman Semi (40), Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Lumajang. Namun dikarenakan daerah tersebut masih berpotensi tinggi terjadi guguran awan panas dan lahar dingin, maka mengungsi ke Probolinggo.
Rumah Semi sebelumnya sering dilanda lahar dingin, dan kini juga telah terendam abu lahar dingin. Sementara Sugianto yang merupakan teman Gupat, sesama pekerja tambang pasir merasa kasihan dan keprihatinan dengan tertimpa musibah bencana alam erupsi Gunung Semeru.
"Juga kedekatan seperti saudara sendiri dengan 12 orang yang mengungsi di rumah, kemudian saya menawarkan mereka untuk tinggal sementara di rumah saya sembari menunggu situasi aman," tutur Sugianto kepada ,i.detik.com, Kamis (9/12).
Sementara itu, Gupat menuturkan bahwa ada juga 7 saudara lainnya yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Tiga di antaranya ditemukan meninggal, sementara 4 lainnya hingga kini masih belum ditemukan. Meski demikian, ia mengaku optimis bahwa sisa keluarga yang hilang itu akan ditemukan dalam keadaan selamat.
(wk/tiar)
