Ketahanan COVID-19 di Indonesia Peringkat Terendah Dunia, Begini Kata Kemenkes
Nasional

Ketahanan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 mendapat nilai merah, bahkan termasuk peringkat terbawah dunia. Kemenkes hingga IDI turut menanggapinya.

WowKeren - Kementerian Kesehatan turut menanggapi hasil analisis ketahanan respons COVID-19 dari 53 negara sedunia yang dibuat oleh Bloomberg. Media tersebut membuat analisis baru per 30 November 2021 setelah munculnya varian Omicron (B.1.1.529) yag memicu kekhawatiran dunia.

Sebagai informasi, Bloomberg meletakkan Indonesia di peringkat kedua terbawah dunia dari segi ketahanan terhadap COVID-19. Meskipun kasus COVID-19 di Tanah Air mulai menurun, peringkat Indonesia nyatanya di bawah Filipina.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, pun ikut memberi tanggapan atas laporan Bloomberg tersebut. Menurutnya kondisi COVID-19 di Tanah Air saat ini sudah jauh lebih baik.

"Kalau melihat kondisi kita saat ini, seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Uni Eropa malah memberikan kita kategori yang baik ya," kata Siti Nadia, dikutip pada Jumat (10/12). "Rekomendasi CDC merupakan kabar baik bagi kita semua. Penanganan pandemi COVID-19 terus menunjukkan progres yang semakin membaik."


Sebagai pengingat, CDC AS memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara di kategori Level 1. Dengan kata lain, risiko COVID-19 di Indonesia dinilai sangat rendah, di mana semakin tinggi angka levelnya menunjukkan semakin besarnya risiko yang dihadapi.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, juga mempertanyakan hasil analisis Bloomberg tersebut. Zubairi juga menyoroti media tersebut yang sebelumnya sempat menilai bahwa Indonesia memerlukan lebih dari 10 tahun untuk mengakhiri pandemi COVID-19.

"Mengapa Bloomberg bersikeras membingkai Indonesia selalu terbelakang. Februari 2021 mereka bilang Indonesia butuh 10 tahun atasi pandemi," tutur Zubairi, Kamis (9/12). "Agustus lalu, ketahanan COVID-19 kita dianggap terburuk. Saat ini kita ditempatkan kedua terbawah. Lebih buruk dari Malaysia. Sentimen?"

Di sisi lain, Indonesia terus berusaha mengendalikan perkembangan wabah COVID-19. Ditambah dengan adanya varian Omicron, pemerintah berusaha keras mencegah varian baru tersebut masuk dan menaikkan kembali angka kasus positif di Indonesia.

Salah satu langkahnya dengan melakukan pembatasan untuk pelaku perjalanan internasional. Namun Indonesia sendiri juga baru saja membatalkan rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 nasional saat periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait