PVMBG Catat Gunung Semeru Masih Erupsi, Masyarakat Disarankan Tak Beraktivitas Dalam Radius 1 Km
Instagram/pvmbg_
Nasional

Sudah satu pekan erupsi Gunung Semeru terjadi. PVMBG pun memaparkan kondisi terkini Gunung Semeru pascaerupsi pada pekan lalu yang memakan banyak korban jiwa.

WowKeren - Belum lama ini, kabar duka datang dari Indonesia. Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, Gunung Semeru erupsi. Akibatnya, banyak korban yang terdampak.

Genap satu pekan erupsi Gunung Semeru terjadi, sudah puluhan korban jiwa ditemukan. Sementara mengenai aktivitas Gunung Semeru sendiri diketahui masih mengalami gempa dan erupsi dalam beberapa jam terakhir.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mencatat terjadinya gempa guguran sebanyak tiga kali pada Sabtu (11/12) dini hari. Adapun ini terjadi sekitar pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. "Tercatat gempa guguran sebanyak tiga kali kejadian, amplitudo 2-3 mm dengan durasi 10-12,5 detik," tutur petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Liswanto kepada Antara, Sabtu (11/12).

Lebih lanjut, Liswanto menerangkan bahwa aktivitas kegempaan yang juga terpantau adalah embusan sebanyak satu kali dengan status Gunung Semeru pada level II atau waspada. Menurutnya, secara visual, Gunung Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati.


Sementara itu, kata Liswanto, berdasarkan laporan aktivitas Gunung Semeru pada laman Badan Geologi Kementerian ESDM pada Jumat (10/12), terpantau gunung api jelas hingga berkabut. Selain itu, tampak juga asap kawah berwarna putih kelabu intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 500-1.000 meter dari puncak, serta teramati api diam dan sinar di kawah.

Badan Geologi Kementerian ESDM lantas menambahkan bahwa gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, embusan asap kawah, aktivitas magma, serta aktivitas tektonik tercatat satu kali gempa letusan/erupsi. Kemudian 15 kali gempa guguran, 23 kali gempa embusan, 4 kali tremor harmonik, dan 2 kali gempa tektonik jauh.

Maka dari itu, masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Tidak lupa, Liswanto juga mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan mewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru. Hal ini lantaran mengingat banyak material yang sudah terbentuk.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru