BNPB Ungkap Ada 15 Kali Gempa Susulan, Bangunan di Selayar Rusak
Instagram/Daeng_Info
Nasional

BNPB menyebut dampak dari gempa bumi di wilayah NTT, terasa kuat di Selayar, Sulsel dan Sikka. Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan M 7,4 terjadi pada Selasa (14/12) hari ini.

WowKeren - Bencana alam gempa bumi mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12) hari ini. Adapun gempa ini berkekuatan 7,4 magnitudo (M).

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan ada 15 kali gempa susulan yang terjadi di wilayah NTT. Gempa susulan paling kuat yang terjadi yakni berkekuatan M 5,6.

"Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB, menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M 5,6," ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kepada wartawan, Selasa (14/12).

Lebih lanjut, Abdul menerangkan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi dipicu oleh adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Selain itu, berdasarkan analisis mekanisme sumber juga menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.


Selain itu, kata Abdul, parameter lain dengan skala MMI atau Modiified Mercally Intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi itu juga dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, dan Lembata III-IV MMI. "Sedangkan Tamboka, Waikabukan dan Waingapu III MMI," imbuhnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan M 7,4 itu terjadi di Larantuka pada pukul 10.20 WIB. Sementara untuk gempa berada di kedalaman 10 km. Pusat gempa sendiri diketahui berada di laut berjarak 113 km arah barat laut dari Larantuka.

Lebih lanjut, Abdul mengatakan BNPB mencatat kerusakan bangunan akibat gempa tersebut di Selayar dan satu orang mengalami luka ringan di Sikka. "Ada laporan visual kerusakan bangunan di Selayar, dan 1 orang luka ringan di Sikka," papar Abdul dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12).

Abdul mengungkapkan bahwa gempa di NTT itu memang dirasakan kuat di Sikka dan Flores Timur. Menurutnya, saat ini, BPBD tengah melakukan pengecekan ke lapangan.

Tidak hanya itu, kata Abdul, juga terjadi adanya kenaikan muka air di stasiun Marapokot dengan ketinggian mencapai 7 cm. "Hasil pemantauan pasang-surut menunjukkan adanya indikasi kenaikan muka air di stasiun Marapokot di Oeloe Wolo setinggi 7 cm," tandas Abdul.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru