BMKG Catat Lebih Dari 500 Kali Gempa Susulan Pascagempa M 7,4 Di NTT, Minta Masyarakat Tak Panik
Nasional

Beberapa waktu lalu, gempa berkekuatan M 7,4 melanda NTT. Tidak berhenti di situ, tampaknya terjadi gempa susulan di Laut Flores selama ratusan kali pascagempa tersebut.

WowKeren - Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sekitar ratusan aktivitas gempa susulan di Laut Flores pada Rabu (15/12) lalu. Adapun gempa susulan ini terjadi pascagempa berkekuatan M 7,4 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kini, BMKG kembali menyebutkan adanya gempa susulan yang juga terjadi di Laut Flores, sebanyak 663 kali. Meski demikian, BMKG meminta agar masyarakat tidak panik, lantaran hal tersebut wajar terjadi setelah adanya gempa besar.

"Hingga hari ini Jumat (17/12), pukul 16.00 WITA sore tadi, menunjukkan telah terjadi 663 kali aktivitas gempa susulan atau aftershock," tutur Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Jumat (17/12).

Lebih lanjut, Daryono mengungkapkan dalam catatan BMKG, pada Selasa (14/12) lalu, terjadi sebanyak 265 kali gempa susulan, kemudian pada Rabu (15/12) terjadi sebanyak 230 kali. Tidak berhenti disitu, pada Kamis (16/12), terjadi gempa susulan sebanyak 145 kali, dan pada Jumat (17/12) hari ini tercatat sebanyak 23 kali.


Daryono lantas mengatakan bahwa gempa susulan terbesar yang terjadi berkekuatan M 6,8, sedangkan terkecil M 2,9. Meski telah terjadi gempa susulan ratusan kali, ia meminta agar masyarakat tidak panik. Pasalnya, berdasarkan pantauan BMKG, juga menunjukkan aktivitas gempa susulan yang kian menurun kekuatannya dan akan menuju normal.

"Sebaran gempa susulan ini memberi petunjuk dalam mengungkap keberadaan rekahan (rupture) baru yang merupakan cerminan jalur sesar aktif pemicu gempa," papar Daryono.

Kemudian, Daryono menambahkan apabila orientasi sesar sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikaitkan dengan parameter sesarnya, maka dinyatakan bahwa "sesar baru" telah teridentifikasi berdasarkan data gempa BMKG, diklasifikasikan sebagai sesar geser menganan (dextral strike-slip fault).

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, merupakan lokasi yang paling terdampak gempa bumi M 7,4 NTT. Pada Rabu (15/12), dilaporkan ada 1 orang warga di Selayar yang mengalami luka berat akibat gempa tersebut. Sementara 5 orang luka ringan, dan sekitar 345 unit sektor perumahan mengalami kerusakan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait