Kemenkes Klaim Indonesia Zona Aman COVID-19 Meski Deteksi Omicron, Pintu Masuk Tak Bisa Ditutup
Nasional

Total kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia saat ini menjadi 3 kasus. Meski demikian, pemerintah masih terus menerima kedatangan WNI dari luar negeri di Indonesia.

WowKeren - Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mendeteksi dua kasus COVID-19 varian Omicron pada Jumat (17/12). Dengan begini, kasus varian Omicron di Indonesia saat ini total menjadi 3 kasus.

Maka dari itu, Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, mengingat laju penularan Omicron yang sangat cepat. Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak keluar dari zona aman COVID-19, yakni di Indonesia.

"Jika kita ke luar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya," tutur Nadia dalam keterangan resmi di laman Kemenkes RI, Sabtu (18/12). "Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini."

Nadia lantas menyinggung dua pasien baru COVID-19 Omicron itu diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Dua kasus baru ini terdeteksi dari hasil pemeriksaan sampel lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.


Sementara itu, mengenai penutupan pintu kedatangan pelaku perjalanan internasional di Indonesia, pemerintah menuturkan tidak bisa menutup total. Menurut Satgas Penanganan COVID-19, hal ini lantaran masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri.

Ketua bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny B Harmadi menuturkan bahwa pemerintah masih bisa mencegah kedatangan Warga Negara Asing (WNA), tapi tidak untuk WNI. "Kalau WNA kita bisa cegah sementara waktu, kalau WNI tidak mungkin menolak mereka masuk," tutur Sonny dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (18/12).

Meski demikian, Sonny menuturkan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penularan virus COVID-19, khususnya varian Omicron. Salah satu cara yang telah diterapkan adalah me-lockdown Wisma Atlet.

"Itu demi antisipasi karena memang kebetulan yang ditemukan kasus pertama di sana sehingga kita harus mengantisipasi," papar Sonny. Selain itu, Sonny mengungkapkan bahwa ada sekitar 3 ribu orang yang datang ke Indonesia dari luar negeri setiap harinya.

Dengan banyaknya kedatangan internasional itu, Sonny menuturkan dibutuhkan tempat karantina tambahan. "Setiap hari 3 ribu orang, lalu kapasitas karantina untuk 20 ribu orang, lalu dalam 7 hari sudah penuh kalau 3 ribu (setiap hari), maka ditambah terus," ungkap Sonny.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru