Tokoh Anti-Apartheid Afsel Desmond Tutu Tutup Usia, Boris Johnson Hingga Dalai Lama Turut Berduka
Instagram/chrisategeka
Dunia

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta juga menyampaikan kesedihannya. Menurutnya, kematian Tutu merupakan pukulan besar tidak hanya bagi Afrika Selatan, tetapi juga seluruh Afrika.

WowKeren - Kabar duka datang dari Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu. Ia tutup usia pada hari Minggu (25/12) di usia 90 tahun.

Kepergian sosok veteran perjuangan melawan apartheid dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, menyisakan duka bagi dunia. Sejumlah pemimpin di dunia menyampaikan belasungkawa atas kepergiannya.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa yang mengumumkan kematian Tutu pada Minggu mengatakan bahwa kepergiannya adalah babak lain dari duka mendalam perpisahan bangsa dengan generasi Afrika Selatan yang telah turut berkontribusi untuk kebebasan negara itu.

"Desmond Tutu adalah seorang patriot tanpa tandingan," ujar Ramaphosa. "Seorang pemimpin prinsip dan pragmatisme yang memberi makna pada wawasan alkitabiah bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati."

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta juga menyampaikan kesedihannya. Menurutnya, kematian Tutu merupakan pukulan besar tidak hanya bagi Republik Afrika Selatan, tetapi juga bagi seluruh benua Afrika. Sosoknya sangat dihormati sebagai pembawa perdamaian.


"Uskup Agung Tutu mengilhami generasi pemimpin Afrika yang menganut pendekatan non-kekerasan dalam perjuangan pembebasan," katanya.

Tak ketinggalan, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menyebut Tutu sebagai manusia sejati. "Kami telah kehilangan seorang pria hebat, yang menjalani kehidupan yang benar-benar bermakna. Dia mengabdikan diri untuk melayani orang lain, terutama mereka yang paling tidak beruntung," tulisnya dalam sebuah surat yang dikirim ke putri Tutu, Mpho Tutu.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengaku sangat sedih dengan kabar itu. "Dia adalah tokoh penting dalam perang melawan apartheid dan dalam perjuangan untuk menciptakan Afrika Selatan yang baru," cuitnya di twitter.

Tutu juga dikenal sebagai pendukung kebebasan Palestina. "Dia selalu mendorong hak-hak Palestina untuk mendapatkan kebebasan mereka dan menolak pendudukan Israel dan Apartheid," kata Wasel Abu Yousef, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina.

"Saya sedih mengetahui kematian orang bijak ini," kata Putri Martin Luther King, Bernice King. "Ia pemimpin hak asasi manusia, dan peziarah yang kuat di bumi, kita lebih baik karena dia ada di sini."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel