Kasus Omicron Melonjak Selama Periode Liburan, Kemenkes Thailand Desak Masyarakat Disuntik Booster
Dunia

Selama periode liburan, Thailand mencatatkan kenaikan kasus Omicron lebih dari dua kali lipat. Menanggapi hal ini, Kemenkes mendesak agar masyarakat segera mendapatkan booster vaksin COVID-19.

WowKeren - Pada Selasa (4/1), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Thailand meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 penguat atau booster. Hal ini dilakukan menindaklanjuti laporan terkait kasus COVID-19 varian Omicron yang meningkat lebih dari dua kali lipat selama periode liburan.

Melansir Bangkok Post, sejauh ini, Thailand diketahui telah mencatat 2.062 kasus varian Omicron. Hal ini disampaikan oleh Pejabat Kesehatan Supakit Sirilak dalam konferensi pers. Angka itu menunjukkan terjadinya kenaikan kasus dari 740 kasus sebelum periode liburan.

Sementara itu, Otoritas Kesehatan sendiri diketahui telah memperingatkan risiko lonjakan infeksi setelah liburan ketika masyarakat melakukan perjalanan pulang dan berkumpul di restoran untuk sebuah perayaan. Dari total kasus Omicron di Thailand, 1.105 di antaranya merupakan kasus impor dari pelaku perjalanan internasional.

Sedangkan sisanya diketahui mereka yang telah melakukan kontak erat dengan pendatang yang terpapar COVID-19 varian Omicron. Sementara itu, berdasarkan data pemerintah hingga saat ini, Thailand telah memvaksinasi 64,1 persen dari perkiraan jumlah populasi 72 juta orang dengan dua dosis.


Sedangkan untuk penerima suntikan booster, para pejabat mengatakan baru mencapai 9,8 persen dari populasi. "Silakan dapatkan vaksin booster Anda di rumah sakit dekat rumah Anda," tutur Dr Opas, seraya mencatat siapa pun yang telah menerima dosis kedua sebelum November akan memenuhi syarat.

"Dosis keempat akan diberikan kepada tenaga medis, pekerja garis depan dan kelompok berisiko tiga bulan setelah suntikan ketiga mereka," lanjut Dr Opas.

Di tengah kekhawatiran penyebaran Omicron, pemerintah pada bulan lalu menangguhkan skema perjalanan "Test & Go" yang memungkinkan wisatawan yang divaksinasi untuk tidak dikarantina. Selain itu, seorang pejabat juga mengatakan bahwa orang-orang yang sebelumnya telah mendaftar untuk skema tersebut harus masuk sebelum 10 Januari.

Adapun penangguhan itu juga termasuk program "Sand Box" yang mengharuskan pengunjung untuk tetap berada di lokasi tertentu selama 7 hari, tetapi memungkinkan mereka bergerak bebas di luar akomodasi mereka. Namun ada pengecualian untuk pulau resor Phuket.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait