Booster COVID-19 RI Mulai Lusa, Begini KIPI 5 Merek Vaksin yang Dipakai
AFP/Patrick T. Fallon
Nasional

Indonesia akan memulai program booster COVID-19 pada Rabu (12/1). BPOM sudah menurunkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk 5 merek vaksin sebagai booster.

WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menurunkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization / EUA) untuk kebutuhan vaksinasi dosis penguat alias booster. Total ada lima merek vaksin yang mendapat EUA BPOM, yakni Sinovac (CoronaVac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Kepala BPOM Penny Lukito memastikan bahwa kelima vaksin sudah melalui proses evaluasi yang dilakukan bersama tim ahli komite nasional penilai obat atau vaksin. Kelimanya dipastikan telah mendapat rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada. "Sehingga bisa dilanjutkan dengan proses pemberian emergency use authorization," jelas Penny dalam konferensi pers virtualnya, Senin (10/1).

Meski sudah dipastikan keamanannya, namun masyarakat tetap harus mengetahui potensi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari masing-masing merek vaksin. Kendati demikian, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sebelumnya sudah menegaskan bahwa KIPI masing-masing merek vaksin tergolong tidak berat.

Menurut BPOM, KIPI yang ditimbulkan usai pemberian vaksin Sinovac bersifat reaksi lokal seperti nyeri di tempat penyuntikan dan kemerahan. Umumnya tingkat keparahannya pada tingkat 1 hingga 2.


Lalu untuk vaksin Pfizer, menurut BPOM, KIPI yang ditimbulkan juga bersifat umum. KIPI tersebut antara lain nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, serta demam dengan grade 1 hingga 2.

Selanjutnya, vaksin AstraZeneca, diklaim berpotensi menyebabkan KIPI bersifat ringan dan sedang. Meski demikian, tidak dijelaskan detail KIPI yang mungkin timbul dari penyuntikan vaksin AstraZeneca sebagai booster.

Sementara untuk KIPI akibat menggunakan vaksin Moderna dan Zifivax sebagai booster tak dijelaskan oleh BPOM. Kedua jenis vaksin ini punya kesamaan, yakni bersifat heterologus.

Moderna heterologus terhadap vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, serta Johnson & Johnson dengan pemberian setengah dosis. Sedangkan Zifivax heterologus dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm, yang diberikan 6 bulan setelah penyuntikan dosis primer.

Sebagai informasi, vaksinasi booster COVID-19 dilakukan mulai Rabu (12/1) secara gratis dan berbayar. Perkiraan harga per dosis masing-masing vaksin bisa dilihat di sini.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru