Siswa SMAN 71 Terjangkit COVID-19 Omicron Sempat Ambil Rapor dan Bertemu Teman Sekelas
Nasional

PTM 100% di SMAN 71 Jakarta terpaksa dihentikan selama 5 hari hingga Jumat (14/1) karena ada satu siswanya yang terpapar COVID-19. Belakangan terungkap sang siswa terjangkit Omicron.

WowKeren - Seorang siswa di SMAN 71 Jakarta terpapar COVID-19 varian Omicron. Kini sekolah tersebut menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) demi mengantisipasi penularan virus Corona di kalangan sesama siswa dan tenaga pendidik.

Pasalnya, diungkap oleh Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, siswa yang terpapar COVID-19 Omicron itu sempat datang ke sekolah untuk mengambil rapor. Hal itu dilakukan sang siswa sebelum dinyatakan positif COVID-19 dan terjadi bertepatan dengan hari pertama pelaksanaan PTM 100 persen.

"Kronologinya si ananda itu kan tanggal 3 Januari masuk sekolah bersama dengan teman-temannya yang lain, jadwal hari itu adalah pembagian rapor," jelas Taga kepada Kumparan, Rabu (12/1). "Jadi tanggal 3 (Januari) itu datang ke sekolah, ketemu dengan teman-teman sekelasnya."

Setelah hari pengambilan rapor itulah sang siswa baru tidak masuk sekolah untuk beberapa hari. Hingga pada Jumat (7/1), ia dinyatakan positif COVID-19 dan belakangan disebut terjangkit varian Omicron.

Informasi soal siswa berinisial F tersebut terjangkit Omicron disampaikan oleh Lurah Cipinang Cempedak Jatinegara, Abdul Muin. "Sudah dinyatakan varian Omicron oleh petugas, (dari hasil) WGS (whole genome sequencing)-nya," tutur Abdul, dikutip dari CNNIndonesia.com.


Meski demikian, kasus COVID-19 Omicron yang dialami F ini tidak mempengaruhi pelaksanaan PTM 100 persen di Ibu Kota. "Karena (satu) kasus, enggak (pengaruhi PTM 100 persen)," kata Taga.

PTM hanya dihentikan sementara di SMAN 71 dan akan dilanjutkan kembali pada Senin (17/1) mendatang. Sebab PTM akan dihentikan selama 5 hari, dalam hal ini sampai Jumat (14/1) karena temuan kasus COVID-19.

"Dalam SKB 4 Menteri maupun SK Kepala Dinas Pendidikan (Nomor) 1363, maka sekolah dilakukan penundaan PTM," paparnya. "Dan pembelajaran dilaksanakan PJJ selama 5 hari sampai dengan 14 Januari."

Namun karena F sempat bertemu dengan teman-teman sekolahnya, dilakukan tracing termasuk kepada guru-guru. Dilakukan juga penyemprotan disinfektan ke setiap kelas demi mengantisipasi penularan virus Corona varian Omicron.

"Adapun dari sekolah segera koordinasi dengan Kasudin, dengan pengawas dan nantinya dengan Dinas Kesehatan terutama Puskesmas lakukanlah tracing," terang Taga. "Tracing itu kemarin belum ada hasil secara keseluruhan."

"Namun yang beberapa guru yang di-tracing, di-swab gitu sudah dinyatakan negatif," imbuhnya. "Nah untuk anaknya dilakukan tindakan medis sesuai dengan kebijakan Dinas Kesehatan, karena tidak bergejala mungkin isolasi mandiri."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru