Para pejabat mengatakan Emanuele Lucetta ditangkap karena memberikan vaksin palsu kepada orang-orang yang ingin mendapatkan Green Pass untuk mendapatkan keuntungan.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 14 Januari 2022 - 10:06 WIB
WowKeren - Vaksin telah banyak dijadikan sebagai syarat untuk mendapatkan akses ke tempat-tempat tertentu. Di Italia, Green Pass memerlukan syarat vaksinasi. Namun, selalu ada saja celah yang dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk mengeruk keuntungan dari aturan COVID-19 yang diberlakukan.
Pihak berwenang di Italia mengatakan mereka telah menangkap seorang perawat karena telah melakukan penipuan. Perawat tersebut melakukan vaksinasi COVID-19 namun tidak sesuai prosedur. Ia berpura-pura menyuntik pasien dan memberi mereka sertifikasi resmi untuk mendapatkan uang.
Para pejabat mengatakan Emanuele Lucetta ditangkap karena memberikan vaksin palsu kepada orang-orang yang ingin mendapatkan Green Pass. Ini merupakan bukti sertifikasi Italia bahwa seseorang telah divaksinasi terhadap COVID-19.
Green Pass memerlukan vaksinasi, tes COVID-19 negatif atau pemulihan COVID-19 dalam enam bulan terakhir. Penduduk yang ingin bekerja di perusahaan publik dan swasta harus memiliki Green Pass ini.
Polisi mengatakan bahwa Luchetta, 50, tertangkap dalam video membuang dosis vaksin COVID-19 sementara penerima, yang mengetahui penipuan, ikut berpura-pura. Ia pun menghadapi sejumlah tuduhan termasuk korupsi, memalsukan sertifikat, dan membuang-buang barang publik.
Tak sendiri, ia rupanya juga bekerja dengan pihak lain. Empat kaki tangannya, termasuk seorang pengacara dan pemilik restoran, juga berada dalam tahanan rumah.
Praktik semacam ini rupanya banyak dicari oleh warga. Diyakini bahwa puluhan orang membayar untuk tipu muslihat vaksinasi. Pihak berwenang mengatakan perawat itu dan antek-anteknya menghasilkan setidaknya 20.000 dolar AS dengan memalsukan sertifikat vaksinasi COVID-19, di mana klien membayar sekitar 450 dolar.
Diketahui, Italia baru-baru ini meluncurkan Super Green Pass. Sertifikasi ini menunjukkan bukti setidaknya dua dosis vaksin dan memungkinkan akses ke tempat-tempat tertentu dan transportasi umum.
(wk/zodi)
