Peneliti Skotlandia: Wanita yang Terpapar COVID Tanpa Vaksin Lebih Berpotensi Kehilangan Janin-Bayi
Pexels/MART PRODUCTION
Dunia

Wanita hamil yang terpapar COVID-19 lebih berisiko kehilangan janin atau bayinya. Informasi tersebut berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Skotlandia.

WowKeren - Para peneliti di Skotlandia menemukan temuan baru soal COVID-19. Kamis (13/1), para peneliti itu melaporkan bahwa wanita hamil dengan COVID-19 tidak hanya berisiko lebih besar terkena penyakit parah, tetapi juga lebih mungkin kehilangan janin dan bayi mereka dibanding wanita lain yang melahirkan di masa pandemi. Baik saat masih di dalam kandungan atau segera setelah lahir.

Risiko kehilangan bayi karena stillbirth atau bulan pertama kehidupan paling tinggi di antara wanita yang melahirkan bayi mereka dalam waktu empat minggu sejak awal infeksi COVID-19. Yaitu 22,6 kematian untuk setiap 1.000 kelahiran, yang empat kali kecepatannya dari Skotlandia sebesar 5,6 kematian per 1.000 kelahiran.

Semua kematian itu terjadi pada kehamilan wanita yang tidak divaksinasi COVID-19. Para peneliti menemukan juga menemukan fakta mengejutkan.

"Cukup mengejutkan, tidak ada kematian bayi yang terjadi pada wanita yang memiliki SARS-CoV-2 dan sudah divaksinasi,” ujar penulis pertama makalah tersebut, Dr Sarah Stock, spesialis kedokteran ibu-janin di University of Edinburgh Usher Institute di Exeter.


Studi ini juga menemukan tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi di antara wanita yang didiagnosis dengan Covid-19. Tingkat yang melonjak jika bayi lahir dalam waktu satu bulan setelah ibu jatuh sakit. Lebih dari 16 persen dari wanita ini melahirkan sebelum 37 minggu kehamilan, dibandingkan dengan 8 persen dari yang lain.

Sama seperti di Amerika Serikat, tingkat vaksinasi wanita hamil di Skotlandia juga rendah. Hanya sepertiga wanita hamil yang sudah melakukan vaksin meskipun ada perlindungan yang diberikan oleh imunisasi. Penelitian awal juga tidak menemukan bukti bahwa vaksin Pfizer atau Moderna menimbulkan risiko serius selama kehamilan.

Memang, penelitian di Skotlandia menemukan bahwa sebagian besar infeksi di antara wanita hamil terjadi pada mereka yang tidak divaksinasi sepenuhnya atau hanya divaksinasi sebagian. Hanya 11 persen dari total infeksi yang dilaporkan di antara wanita hamil yang divaksinasi lengkap. Wanita hamil yang tidak divaksinasi juga empat kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan wanita hamil yang divaksinasi.

Dr Stock dan rekan-rekannya menganalisis data yang dikumpulkan oleh studi Covid-19 dalam Kehamilan di Skotlandia, kohort nasional dari semua wanita yang hamil atau hamil setelah 1 Maret 2020, hingga akhir Oktober 2021. Tim melacak 144.546 kehamilan di 130.875 wanita selama periode ini.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait