Wawancara 'Nyesek' Bob Saget Sebelum Meninggal: Komedi Bantu Saya Bertahan Hidup
AP/Richard Shotwell
TV

Dalam wawancara yang akan ditayangkan di 'This Morning' CBS, Bob Saget mengatakan bahwa hasratnya untuk komedi benar-benar membantunya bertahan hidup.

WowKeren - Kabar kematian komedian Bob Saget cukup mengejutkan dunia pertelevisian Hollywood. Sebelum berpulang, Saget padahal baru saja mulai terbuka tentang perjuangannya dan bagaimana komedi selalu membantunya melewati kesulitan yang ia hadapi.

Sebagaimana diketahui, Saget ditemukan tewas di kamar hotelnya di Orlando, Florida, pada hari Minggu (9/1). Dalam wawancara terakhirnya, ia memberikan pernyataan yang nyesek.

Dalam wawancara yang akan ditayangkan di "This Morning" CBS, ia mengatakan bahwa hasratnya untuk komedi benar-benar membantunya bertahan hidup. Pada Kamis (6/1), mendiang komedian itu duduk dengan kepala koresponden medis CBS News Dr. Jon LaPook untuk membahas kampanye Saget untuk meningkatkan kesadaran akan skleroderma, penyakit langka yang merenggut nyawa saudara perempuannya pada tahun 1994.

Saget, yang meninggal pada usia 65 tahun, berbagi beberapa kenangan awal tampil di usia 4 tahun. Ia berusaha untuk membuat orang tertawa dengan menari tanpa alasan.


"Saya menari di ruang tamu dan mulai menari, menari bodoh untuk membuat orang tertawa, seperti bintang film bisu," kenangnya. "Dan saya tahu beberapa lelucon, tetapi itu bukan benar-benar lelucon. Itu terasa seperti, saya harus tampil, saya harus membuat orang tertawa."

Namun di lain sisi, ia juga perlu tertawa untuk dirinya sendiri. Saget sendiri telah dikenal sebagai seorang komedian. Bahkan 45 tahun hidupnya ia habiskan sebagai komedian stand-up dan aktor "Full House".

"Itu adalah mekanisme pertahanan dan itu benar-benar membantu saya bertahan hidup," akunya. "Itu membantu saya tetap hidup secara mental daripada membiarkan (kesulitan) menghancurkan saya."

Saget baru-baru ini mengalihkan fokusnya ke advokasi skleroderma, untuk menghormati saudara perempuannya, Gay, yang meninggal karena penyakit tersebut pada usia 47 tahun. Dia adalah anggota dewan Scleroderma Research Foundation (SRF).

"Hati saya untuk semua yang kehilangan orang yang dicintai karena penyakit ini," tulis Saget pada posting blog yang diterbitkan SRF sebelum berita kematiannya diumumkan. "Tidak ada yang harus menderita seperti Gay."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru