Kabel komunikasi Bawah Laut Tonga Putus Pasca Letusan Gunung Berapi, Bakal Terisolasi 2 Minggu?
Pixabay/doctor-a
Dunia

Kabel komunikasi bawah laut di Tonga terputus akibat letusan gunung berapi di negara tersebut. Kini, warga Tonga pun diperkirakan harus terisolasi dari dunia luar selama bermingu-minggu.

WowKeren - Letusan gunung berapi bawah laut di Tonga menimbulkan sejumlah dampak serius. Salah satunya, letusan itu membuat kabel internet atau komunikasi bawah laut yang di Tonga terputus. Alhasil, kini Tonga pun menjadi terisolasi dari akses ke dunia luar.

Sementara itu, seorang pejabat dari negara itu mengatakan pada AFP, Senin (17/1), bahwa kemungkinan internet di Tonga bakal terputus hingga berminggu-minggu lamanya.

Kabar itu juga dibenarkan oleh pihak Southern Cross Cable Network. Dean Veverka memperkirakan jika perbaikan untuk kabel yang putus bisa memakan waktu hingga 2 minggu.

"Kami mendapatkan informasi yang tidak jelas tetapi sepertinya kabelnya telah terputus," ujar direktur jaringan Southern Cross Cable Network, Dean Veverka kepada AFP.


“Untuk perbaikannya bisa memakan waktu hingga dua minggu. Kapal peletakan kabel terdekat ada di Port Moresby,” jelas Dean, mengacu pada ibu kota Papua Nugin yang berjarak lebih dari 4.000 kilometer (2.500 mil) dari Tonga.

Southern Cross membantu Tonga Cable Limited yang memiliki kabel sepanjang 872 kilometer yang menghubungkan Tonga dengan Fiji dan dari sana ke seluruh dunia. Awalnya kesalahan itu diyakini terjadi karena pemadaman listrik setelah letusan kuat. Tapi kemudian pengujian lebih lanjut setelah daya dipulihkan menunjukkan bahwa kabel tersebut putus.

Tonga sebelumnya juga pernah terisolasi selama dua minggu pada tahun 2019. Saat itu sebuah jangkar kapal memotong kabel komunikasi. Layanan satelit kecil yang dioperasikan secara lokal pun didirikan untuk memungkinkan kontak minimal dengan dunia luar.

Berita itu muncul ketika negara kecil Pasifik itu berjuang untuk pulih dari letusan yang menyelimuti ibu kota dalam abu. Pihak berwenang di negara tetangga Selandia Baru mengatakan bencana itu menyebabkan "kerusakan yang signifikan", tetapi tidak ada laporan segera tentang cedera atau kematian. Skala bencana masih menjadi fokus, dengan penerbangan pengawasan berlangsung pada hari Senin.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru