Sandiaga Uno Optimis Devisa Pariwisata 2022 Capai Rp 24 Triliun di Tengah Serangan Omicron
Instagram/sandiuno
Nasional

Menparekraf, Sandiaga Uno optimis sektor pariwisata akan bangkit di tahun 2022 meski varian Omicron menjadi ancaman baru. Sandiaga Uno optimis pendapatan devisa pariwisata akan meningkat.

WowKeren - Di tengah kondisi new normal dan serangan varian Omicron, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan pendapatan devisa di sektor pariwisata tahun 2022 mencapai 470 juta dollar AS sampai dengan 1,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 6,7 triliun hingga Rp 24,4 triliun (kurs Rp 14.358 per dollar AS).

"Tahun 2022 ini kita menargetkan jumlah kunjungan wisatawan meningkat sebanyak 100 persen dari tadinya hanya 1,6 juta hingga 1,7 juga, sekarang kita menyasar 1,8 juta hingga 3,6 juta. Nilai devisa pariwisatanya 470 juta dollar AS hingga 1,7 miliar dollar AS,” kata Sandiaga dalam Webinar Tourism & Hospitality Industry Outlook 2022 - "New Normal: Saatnya Bangkit Dari Tidur Pulas", Kamis (20/1).

Salah satu yang mendasari optimisme Sandiaga optimistis antara lain penyelenggaraan event-event international. Di antaranya ada MotoGP, G20, dan World Conference on Creative Economy (WCCE).


"Jadi kita ada peningkatan signifikan karena banyak kegiatan international akan digelar di Indonesia, seperti MotoGP, G20, dan World Conference on Creative Economy (WCCE). Oleh karena itu, kita menjadikan wisatawan mancanegara ini sebuah harapan dan optimisme," jelas Sandiaga.

Sementara untuk wisatawan nusantara, tahun ini Sandiaga menargetkan 260 juta sampai dengan 280 juta. Untuk kontribusi pariwisata terhadap PDB juga ditargetkan mencapai 4,3 persen. Sama halnya dengan ekspor produk kreatif yang diharapkan mampu mencapai 21,3 miliar dollar AS.

Sandiaga mengungkapkan bahwa saat ini ada secercah harapan dengan antusiasme wisatawan nusantara yang mulai meningkat. Selama ini wisatawan nusantara bukan menjadi harapan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, tapi sekarang wisatawan nusantara justru menjadi lokomotif, dan menjadi roda penggerak geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Occupancy rate (berdasarkan data PHRI) banyak ditopang oleh wisatawan nusantara. Memang length of stay-nya kurang, dan quality of spending belum mencapai, tapi ini adalah salah satu kerja kita bersama untuk memastikan kita bisa melalui badai ini,” pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru