Penerbangan Pertolongan Pertama Tsunami Pascaletusan Gunung Berapi Bawah Laut Akhirnya Tiba di Tonga
Dunia

Setelah menantikan pertolongan, kini masyarakat terdampak tsunami akibat letusan gunung berapi bawah laut di Tonga telah mendapatkan bantuan. Seperti yang diketahui, pascabencana, akses dan komunikasi di Tonga sulit.

WowKeren - Sejak terjadi bencana tsunami pascaletusan gunung berapi bawah laut di Tonga, belum ada pertolongan pertama yang tiba, pasalnya akses yang sulit. Kini penerbangan pertolongan pertama itu akhirnya tiba dengan membawa air bersih dan bantuan lainnya pada Kamis (20/1), setelah landasan utama bandara negara Pasifik itu dibersihkan dari abu vulkanik.

Melansir AP News, Selandia Baru dan Australia diketahui masing-masing mengirimkan pesawat angkut militer yang membawa wadah air, kit untuk tempat penampungan sementara, generator, perlengkapan kebersihan, dan peralatan komunikasi. Selain itu, pesawat Australia juga membawa penyapu khusus untuk membantu menjaga landasan pacu tetap bersih.

Mengingat bencana alam tersebut terjadi di tengah pandemi COVID-19, maka pengiriman bantuan diturunkan tanpa adanya kontak antara personel militer dengan masyarakat di bandara Tonga. Sebab Tonga juga ingin memastikan bahwa orang asing tidak membawa virus COVID-19, mengingat negara Pasifik itu tidak ada wabah COVID-19, dan hanya melaporkan satu kasus sejak pandemi dimulai.

Sementara itu, Laksamana Muda James Gilmour selaku Komandan Pasukan Gabungan Selandia Baru, mengatakan bahwa telah ada "upaya besar-besaran" oleh pasukan Tonga "untuk membersihkan landasan pacu itu dengan tangan, dan mereka telah menyelesaikannya (Kamis, 20/1) sore ini.


Di sisi lain, pihak Australia mengatakan bahwa bantuan yang telah disalurkan itu akan membantu pemerintah Tonga memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung upaya pembersihan segera. Kemudian, bantuan juga datang dari Jepang yang mengatakan akan mengirimkan bantuan darurat seperti air minum dan peralatan untuk membersihkan abu vulkanik.

Masih melansir AP News, dua pesawat Hercules C-130 telah berangkat pada Kamis (20/1) malam, dan sebuah kapal pengangkut yang membawa dua Helikopter CH-47 Chinook akan segera berangkat setelah siap. Hal ini disampaikan oleh pihak Kementerian Pertahanan.

Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi menyampaikan kepada wartawan bahwa pihaknya "akan melakukan segala yang kami bisa untuk orang-orang Tonga yang dilanda bencana." Sementara itu, pejabat kemanusiaan PBB melaporkan sekitar 84 ribu orang atau lebih dari 80 persen populasi Tonga telah terkena dampak letusan gunung berapi.

"Menunjuk pada tiga kematian, cedera, kehilangan rumah dan air yang tercemar," tutur Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam keterangan, dikutip pada Jumat (21/1).

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru