Australia Catat Lonjakan Kematian, PTM Disebut Jadi Ancaman Puncak Gelombang Baru Omicron
pexels.com/Gustavo Fring
Dunia

Angka kasus COVID-19 varian Omicron di Australia saat ini diketahui tengah berada di puncak. Di sisi lain, sekolah juga akan segera kembali menggelar pembelajaran tatap muka.

WowKeren - Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih melanda negara di dunia, termasuk juga ancaman varian Omicron. Pada Senin (24/1), Australia mencatat terjadi lonjakan kematian COVID-19, ketika wabah varian Omicron memuncak.

Sementara itu, pihak berwenang memperingatkan jumlah kasus Omicron bisa meningkat lebih jauh ketika sekolah kembali dibuka dari liburan akhir tahun pada pekan depan. Di sisi lain, Australia juga tengah mencoba untuk mencapai keseimbangan antara pembukaan kembali setelah dua tahun pembatasan pergerakan dan mengatasi jumlah kematian kasus pandemi COVID-19 tertinggi.

Lebih lanjut, pihak berwenang mengatakan bahwa peluncuran vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster akan mengurangi potensi kematian. Tidak hanya itu, dengan booster, juga bisa untuk menunjukkan stabilisasi jumlah rawat inap sebagai tanda gejolak telah mencapai yang terburuk.

Pada Senin (24/1), Australia melaporkan 56 kasus kematian akibat COVID-19. Mayoritas kasus tersebut ditemukan di tiga negara bagian terpadat yakni New South Wales, Victoria, dan Queensland. Meski demikian, angkanya mengalami penurunan dibanding dengan sebelumnya yakni 58. Tetapi masih termasuk di antara yang tertinggi dari pandemi.


Sejauh ini, jumlah total kasus baru mencapai di angka 37.754, jauh di bawah puncak tiga kali lipat jumlah awal bulan ini. Meski demikian, empat negara bagian dan teritori lain belum melaporkan jumlah kasusnya.

"Penilaian kami menunjukkan bahwa penyebaran virus COVID-19 melambat, situasi kami stabil, dan sementara kami memperkirakan akan melihat peningkatan dalam penularan yang terkait dengan sekolah kembali," tutur Chief Health Officer NSW Kerry Chant dalam konferensi pers, dilansir pada Senin (24/1). "Ini dapat dikurangi dengan tindakan Anda sebagai individu, mendapat booster itu akan membantu kami."

Menurut para ahli kesehatan, sudah lebih 9 dari 10 Warga Australia berusia di atas 12 tahun telah memiliki dua dosis vaksin COVID-19. Selain itu, statistik kesehatan juga telah menjaga tingkat kematian negara tersebut relatif rendah, tetapi jauh lebih sedikit yang memiliki dosis ketiga yang dinilai untuk mencegah terhadap Omicron.

Meski sebagian wilayah menolak untuk melakukan lockdown kembali, namun tak sedikit yang juga kembali menerapkan jarak sosial dan memakai masker. Seperti yang dilakukan siswa di NSW dan Victoria. Para siwa tersebut juga menerima tes antigen cepat secara teratur saat kembali ke kelas untuk tatap muka.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru