Belasan Anggota GMBI yang Demo di Polda Jabar Dinyatakan Positif Narkoba, Begini Kronologi Kejadian
pexels.com/Kelly L
Nasional

Demo tersebut awalnya berlangsung damai dan hanya berorasi menyampaikan tuntutannya kepada Polda Jabar. Namun kemudian berujung anarkis, sehingga polisi mengamankan ratusan massa demo tersebut.

WowKeren - Pada Kamis (27/1) kemarin, aksi massa yang berunjuk rasa di depan Polda Jawa Barat, diketahui berakhir ricuh. Adapun unjuk rasa itu dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang menggelar unjuk rasa untuk mempertanyakan proses hukum pembunuhan anggotanya di Karawang beberapa bulan lalu.

Sementara itu, pihak kepolisian menemukan sekitar 16 orang anggota GMBI yang melakukan aksi unjuk rasa itu positif narkoba. Dalam keterangan Polda Jabar, disebutkan ada 16 orang anggota yang positif narkoba itu merupakan bagian dari 725 anggota GMBI diamankan petugas usai demo berujung ricuh kemarin.

Kini, 16 orang yang dinyatakan positif narkoba itu langsung diamankan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat. Di sisi lain, kepolisian juga menemukan kendaraan-kendaraan yang surat-suratnya tidak sesuai, namun belum dilakukan penggeledahan lebih lanjut.

Saat aksi berlangsung, disebut banyak berita tidak benar yang beredar, maka dari itu, Kabid Humas Polda Jabar meminta masyarakat agar tidak terprovokasi. "Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu dan situasi yang ada saat ini," tutur Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam keterangannya.


Sementara itu, kronologi aksi demo yang berujung ricuh itu, kata Ibrahim dipicu oleh ketidakpuasan Ormas GMBI terhadap penanganan kasus pembunuhan anggotanya yang terjadi pada November 2021 lalu. Demo tersebut diketahui telah berlangsung sejak pukul 10.00 WIB pada Kamis (27/1) kemarin.

Pada awalnya, kata Ibrahim, massa hanya berorasi menuntut Polda Jabar untuk menuntaskan kasus kekerasan terhadap anggota GMBI di Karawang itu. Namun karena aksi demo digelar tepat di jalan Soekarno Hatta, maka polisi terpaksa menutup ruas jalan by pass tersebut hingga memicu arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi macet parah.

Selain itu, aksi demo tersebut juga diwarnai dengan aksi bakar ban dan keranda mayat yang mereka bawa sebagai simbol dalam unjuk rasa yang dilakukannya. Menjelang sore hari, aksi tersebut berakhir anarkis. Massa demo diketahui melakukan pelemparan ke Mapolda Jabar, perusakan fasilitas umum, hingga mengeroyok polisi yang mengamankan aksi tersebut. Bahkan di antaranya ada yang menaiki patung Maung Lodaya yang menjadi simbol kepolisian.

Melihat aksi demo yang berujung anarkis itu, Ibrahim menuturkan pihaknya mengambil tindakan tegas dan terukur. Pihaknya pun mengamankan 725 orang massa aksi, di mana 301 di antaranya bertato dan 24 orang lainnya berstatus residivis. Kemudian ada enam orang yang juga membawa senjata tajam.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru