PTM Dikhawatirkan Jadi Ancaman Kesehatan Para Siswa, Menkes: Belum Ada Anak Dirawat di RS
AFP/Juni Kriswanto
Nasional

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan terkait kritik dan protes pelaksanaan PTM di tengah tingginya kasus COVID-19. Budi mengklaim belum ada anak yang masuk RS.

WowKeren - PTM (Pembelajaran Tatap Muka) masih terus berlanjut meski kasus COVID-19 meningkat secara signifikan. Hal sukses memicu kekhawatiran sejumlah pihak terkait jaminan kesehatan para murid. Sejumlah pihak pun mulai menyampaikan kritik dan meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan mengenai PTM.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pun memberikan tanggapan mengenai berbagai protes tersebut. Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa saat ini belum ada anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan gejala COVID-19 varian Omicron sedang hingga berat.

"Jadi kalau saya lihat datanya, yang dirawat di rumah sakit adalah banyaknya saat ini lansia dan orang tua. Sampai hari ini belum ada anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan kategori gejala sedang dan berat," ujar Budi beberapa waktu lalu.

Budi Gunadi juga turut memaparkan data 16 pasien Omicron dengan gejala sedang dan berat yang dirawat di rumah sakit di Indonesia per 26 Januari 2022. Dari data tersebut, sebanyak empat orang dari 16 pasien yang di rawat di rumah sakit berusia di bawah 40 tahun.


"Dilihat dari umurnya, ini kasus sedang atau berat yang dirawat di rumah sakit, umurnya 55, 52, 24, 51, 30, dan 27. Lalu 68, 56, 39, 17, dan 65. Kemudian 63, 25, 72, 48, dan 77 tahun," kata Budi.

Adapun data mengenai gejala dari pasien COVID-19 di Indonesia diketahui saat ini sebagian besar adalah batuk, serta gatal dan nyeri tenggorokan. Dengan data tersebut, ia mengakui sangat mungkin ada orang yang sebenarnya positif COVID-19 varian Omicron namun belum test, sehingga tidak terdeteksi dan masuk dalam pencatatan pemerintah.

"Benar bahwa mungkin ada orang yang belum ditest sehingga nggak masuk positif. Pasti ada banyak, tetapi anak atau orang tua? Saya nggak tahu," pungkas Budi Gunandi.

Sebelumnya sejumlah pihak meminta pemerintah meninjau ulang pelaksanaan PTM 100 persen di tengah lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Salah satunya adalah mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama yang mengingatkan soal ancaman MIS-C.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait