
Sebelumnya, vaksin Merah Putih sudah melakukan uji klinik terhadap hewan, kini setelah mendapat izin dari BPOM akan diuji kepada manusia. Kemudian BPOM juga akan lebih mempertimbangkan vaksin dalam negeri.
- Selasa, 08 Februari 2022 - 10:23 WIB
WowKeren - Vaksin Merah Putih sebelumnya telah mendapatkan izin atau persetujuan dari Badan Obat dan Makanan (BPOM). Dengan begitu, maka uji klinis tahap pertama bisa dilaksanakan pada 9 Februari mendatang.
Dominicus Husada selaku Peneliti Utama Uji Klinik Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (UNAIR) mengatakan bahwa relawan yang nantinya disuntik akan diberi dua dosis. Ia menuturkan bahwa pemberian dua dosis vaksin itu nantinya akan dijeda waktu selama empat pekan.
"Jadi saringan, lolos, baru disuntik. Nanti empat minggu lagi suntikan kedua. Setelah suntikan kedua, baru dinilai seperti vaksin Sinovac," tutur Dominicus kepada Antara, Senin (7/2).
Dominicus memaparkan ada 495 orang relawan yang siap disuntik vaksin Merah Putih. Ratusan orang itu pun akan menjalani vaksinasi dalam beberapa tahap. Pada fase pertama, akan dilakukan vaksinasi terhadap 90 orang, kemudian sisanya dilakukan pada fase kedua.
Lebih lanjut, Dominicus menuturkan akan ada gejala yang nantinya dirasakan setelah disuntik vaksin Merah Putih. Gejala yang dirasakan pun akan berbeda setiap orang. Menurutnya, gejala yang nantinya dirasakan akan terus diteliti dalam uji klinis. "Mungkin, yang baik di uji hewan, baik di orang. Tapi, bisa juga baik di hewan, tidak baik buat orang. Semua kemungkinan terbuka," ungkapnya.
Dalam uji klinis vaksin Merah Putih terhadap tikus dan kera sebelumnya, kata Dominicus, berjalan dengan baik. Menurutnya, vaksin Merah Putih merupakan yang pertama diproduksi Indonesia.
Melihat vaksin buatan dalam negeri yang mulai berjalan, maka Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mulai selektif dalam memberikan izin penggunaan darurat (EUA) terhadap vaksin COVID-19 buatan luar negeri atau asing. Selain itu, hal ini dilakukan juga lantaran vaksin buatan asing yang sudah banyak.
Lebih lanjut, Penny menuturkan bahwa pihaknya tidak akan menerima lagi permintaan uji klinik vaksin yang tengah dikembangkan di negara lain. Pasalnya, Penny menilai vaksin COVID-19 dalam negeri sudah mulai dikembangkan, salah satunya vaksin Merah Putih.
(wk/Indr)