Waspada Lonjakan Kasus Akibat Omicron, Seluruh Puskesmas di Surabaya Aktif 24 Jam
Nasional

Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Pemkot kini kembali membuka layanan di Puskesmas selama 24 jam untuk mewaspadai lonjakan kasus.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Surabaya terus meningkat di tengah serangan varian Omicron. Apalagi penularan varian Omicron lebih cepat hingga lima kali lipat daripada varian Delta. Pemkot Surabaya pun kembali kembali layanan puskesmas selama 24 jam sebagai antisipasi.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya tak ingin melihat penumpukan kasus COVID-19 di Surabaya seperti tahun lalu. Sehingga, pemkot memperpanjang pelayanan di puskesmas selama 24 jam nonstopa gar pasien di tingkat kelurahan dan kecamatan bisa cepat teratasi setelah dinyatakan positif.

"Setelah dinyatakan positif bisa langsung dibawa ke isoter Asrama Haji Sukolilo atau RS Lapangan Tembak untuk dirawat. Jangan sampai menjadi bom waktu seperti varian Delta tahun 2021," ungkap Cak Eri, Selasa (8/2) dilansir dari Radarsurabaya.

Pemkot juga kembali menggerakan swab hunter, swab massal, testing, tracing dan treatment (3T) secara masif. Dengan begitu, bisa diketahui klaster-klaster penyebaran virus Corona. Minimal tracing atau penelusuran itu 1:20.


Cak Eri juga meminta warga Surabaya yang terkonfirmasi positif COVID untuk segera melapor ke puskesmas terdekat atau datang ke isoter yang disediakan Pemkot Surabaya. Kalau yang sudah parah dan menengah bisa langsung ke rumah sakit.

“Masalahnya, itu bisa menambah kapasitas bed di rumah sakit. Yang kedua, kasihan dengan pasien lainnya yang benar-benar butuh pelayanan serius," ungkap Cak Eri.

Terkait kondisi dan jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya, Cak Eri memastikan aman dan tercukupi untuk menangani pasien COVID-19. "Insya Allah, nakes kita aman. Memang sebagian ada yang kami kerahkan untuk vaksinasi," tegasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo, Sugianto mengatakan bahwa saat ini Gedung Zam-Zam dan Shofa sudah dipenuhi pasien. Pasien COVID di Gedung Shofa sebanyak 21 orang dan Zam-Zam sebanyak 213 orang. Sehingga total pasien 234 orang, Selasa (8/2). Di tempat isoter itu ada dokter spesialis yang mengontrol pasien di masing-masing kamar.

"Sekarang sudah ada dokter spesialis yang berjaga 24 jam. Ini yang penting. Untuk mengetahui kondisi pasien," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru