Pimpinan Hong Kong Sesalkan dan Khawatirkan Antrean Panjang Tes COVID-19 Saat Pandemi
Dunia

Pembatasan COVID-19 sejauh ini telah diterapkan oleh negara-negara di dunia dalam menghadapi pandemi, tak terkecuali Hong Kong. Selain itu, Hong Kong juga berpedoman pada aturan Tiongkok daratan.

WowKeren - Selama Pandemi COVID-19 berlangsung, setiap negara memiliki kebijakan masing-masing untuk bisa mengendalikan perkembangan virus Corona di negaranya. Seperti yang diterapkan oleh Hong Kong.

Namun aturan COVID-19 yang diterapkan itu justru memicu terjadinya kerumunan di tengah pandemi. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan bahwa ia sangat menyesal dan cemas tentang menunggu lama bagi penduduk untuk dites atau memasuki fasilitas isolasi setelah sejumlah rekor kasus COVID-19 baru membuat pihak berwenang berebut.

Sejauh ini, angka infeksi COVID-19 di Hong Kong telah mencapai hampir dua kali lipat menjadi rekor 1.161 kasus. Hal ini terjadi ketika pusat keuangan global itu memerangi lonjakan cepat yang dapat menjadi ujian terbesar bagi kebijakan "Dynamic Zero".

Melalui halaman Facebook resminya pada Rabu (9/2), Lam mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas dan mengendalikan infeksi COVID-19 yang menyebar dengan cepat, melanda tempat-tempat kelompok rawan seperti panti jompo adalah hal terakhir yang ingin dilihat oleh pemerintah.


"Saya sangat percaya bahwa semua orang menghargai staf medis garis depan kami, berharap untuk melanjutkan kehidupan normal sehari-hari mereka, dan ingin membantu Hong Kong keluar dari pandemi," tutur Lam dikutip pada Kamis (10/2).

Hong Kong diketahui telah melaporkan hampir 4 ribu kasus infeksi COVID-19 selama dua pekan terakhir. Angka ini disebut mengalami kenaikan dari Desember, sehingga total kasus COVID-19 sejak awal pandemi dimulai menjadi 17 ribu kasus. Dengan total kematian akibat COVID-19 215 kasus, yang diketahui lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Di sisi lain, Lam menuturkan bahwa pihak berwenang juga telah menanggapi dengan langkah-langkah terberat sejak awa; pandemi COVID-19 yang berdampak pada kehidupan sosial penduduk dan ekonomi yang meningkat pada 7,5 juta penduduk Hong Kong.

Selama pandemi berlangsung, Hong Kong berpegang pada strategi yang diterapkan oleh Tiongkok daratan untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Sementara itu, sekitar 200 ribu penduduk dan pengunjung di Discovery Bay, daerah yang menjadi rumah bagi banyak ekspatriat, diperintahkan untuk melakukan tes Covid-19 setelah pemerintah menyatakan mendeteksi virus COVID-19 dalam sampel limbah.

Namun justru terjadi kerumunan besar yang memadati pusat pengujian di seluruh kota, dengan beberapa penduduk mengeluh bahwa mereka lebih mungkin terinfeksi saat mengantre. Saat disinggung mengenai kebijakan hidup berdampingan dengan COVID-19 seperti negara lain, Lam mengatakan daerah tersebut tidak bisa menerapkannya lantaran 50 persen penduduk belum divaksinasi COVID-19.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait