Sebelumnya, Pangeran Charles sudah sempat dinyatakan positif terpapar COVID-19 pada Maret 2020 lalu. Pangeran Charles yang kala itu berusia 71 tahun disebut 'menunjukkan gejala ringan namun dalam kondisi sehat'.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 10 Februari 2022 - 21:00 WIB
WowKeren - Pangeran Charles kembali dinyatakan positif terpapar COVID-19 untuk kedua kalinya. Kabar ini disampaikan oleh pihak Clarence House pada Kamis (10/2).
Menurut pengumuman tersebut, putra Ratu Elizabeth II tersebut kini tengah menjalani isolasi. Pangeran Charles juga disebut kecewa karena gagal menghadiri acara di Winchester hari ini.
"Pagi ini The Prince of Wales telah dinyatakan positif COVID-19 dan sekarang mengisolasi diri," tulis pihak Clarence House di akun Twitter resminya. "Yang Mulia sangat kecewa karena tidak dapat menghadiri acara hari ini di Winchester dan akan menjadwalkan ulang kunjungannya sesegera mungkin."
Sedianya, Pangeran Charles diagendakan menghadiri peresmian patung pengusaha wanita Yahudi abad ke-13 di Winchester pada hari ini. Pada Rabu (9/2) malam, Pangeran Charles dilaporkan sempat mengunjungi British Museum dan bertemu dengan banyak orang di sebuah acara resepsi untuk merayakan karya British Asian Trust. Meski demikian, Pangeran Charles dilaporkan belum melakukan kontak dengan Ratu Elizabeth pekan ini.
Sebelumnya, Pangeran Charles sudah sempat dinyatakan positif terpapar COVID-19 pada Maret 2020 lalu. Pangeran Charles yang kala itu berusia 71 tahun disebut "menunjukkan gejala ringan namun dalam kondisi sehat".
Pada infeksi pertamanya, Pangeran Charles disebut kehilangan indra perasa dan penciumannya setelah tertular COVID-19. Kala itu, ia menghabiskan tujuh hari dalam isolasi diri di rumahnya di Birkhall di Skotlandia sebelum melanjutkan tugasnya.
Kondisi Pangeran Charles ini dikenal sebagai infeksi ulang. Yakni kondisi dimana seseorang dites positif COVID-19 lebih dari 90 hari setelah hasil positif sebelumnya.
Kasus infeksi ulang ini rupanya mewakili sekitar 10 persen dari kasus COVID-19 harian di Inggris. Dari 14,8 juta kasus COVID-19 di Inggris sejak awal pandemi, 588.114 kasus di antaranya atau 4,0 persen kemungkinan adalah kasus infeksi ulang.
(wk/Bert)
