Joe Biden 'Yakin' Presiden Rusia Vladimir Putin Telah Putuskan Untuk Invasi Ukraina
AFP
Dunia

Meski demikian, Biden juga mengklaim bahwa masih ada waktu untuk negosiasi demi meredakan krisis. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken sendiri dijadwalkan untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia pada hari Kamis.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dirinya yakin bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menginvasi Ukraina. Menurut Biden, serangan Rusia dapat dimulai "dalam beberapa hari mendatang". Biden menyatakan bahwa Washington memiliki "kemampuan intelijen yang signifikan" untuk mendukung klaim tersebut.

"Sampai saat ini saya yakin dia telah membuat keputusan. Kami memiliki alasan untuk percaya hal itu," ujar Biden, Jumat (18/2). "Kami yakin mereka akan menargetkan Ibu Kota Ukraina, Kyiv, sebuah kota yang diduduki 2,8 juta orang tak bersalah."

Meski demikian, Biden juga mengklaim bahwa masih ada waktu untuk negosiasi demi meredakan krisis. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken sendiri dijadwalkan untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia pada hari Kamis.

"Diplomasi selalu menjadi kemungkinan," tambah Biden.


Menurut Biden, pihak Moskow tengah melakukan kampanye disinformasi. Termasuk menuduh Kyiv merencanakan serangannya sendiri untuk menciptakan dalih invasi Rusia.

"Tidak ada bukti untuk pernyataan tersebut dan itu bertentangan dengan logika dasar untuk percaya bahwa Ukraina akan memilih momen ini, dengan lebih dari 150.000 tentara (Rusia) ditempatkan di perbatasannya, untuk meningkatkan konflik selama bertahun-tahun," ungkap Biden. "Semua ini konsisten dengan pedoman yang digunakan Rusia sebelumnya untuk membuat pembenaran palsu untuk bertindak melawan Ukraina."

Sebagai indikasi lebih lanjut bahwa Rusia sedang mempersiapkan invasi potensial, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan sekitar 40% hingga 50% dari pasukan darat yang dikerahkan di sekitar perbatasan Ukraina telah pindah ke posisi serangan di dekat perbatasan. Pergeseran itu telah berlangsung selama sekitar satu minggu, kata pejabat lain, dan tidak berarti Putin telah memutuskan untuk memulai invasi. Pejabat pertahanan itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian internal militer AS.

Pejabat itu juga mengatakan jumlah unit darat Rusia yang dikenal sebagai kelompok taktis batalion yang ditempatkan di daerah perbatasan telah bertambah sebanyak 125 unit, naik dari 83 dua minggu lalu. Setiap kelompok taktis batalyon memiliki 750 hingga 1.000 tentara.

Di sisi lain, Kremlin mengumumkan latihan nuklir besar-besaran untuk melenturkan otot militernya. Putin berjanji untuk melindungi kepentingan nasional Rusia dari apa yang dilihatnya sebagai ancaman Barat yang melanggar batas.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait