Demonstran Antivaksin di Selandia Baru Diduga Lempari Polisi dengan Kotoran Manusia
AFP
Dunia

Polisi di Selandia Baru mengaku para pengunjuk mandat antivaksin melembari mereka dengan kotoran manusia. Tak hanya itu, sejumlah polisi juga mengalami cedera selama pengamanan demo.

WowKeren - Polisi Selandia Baru menuduh demonstran anti-vaksin melemparkan kotoran manusia ke arah mereka selama operasi sebelum fajar untuk memasang penghalang jalan di sekitar kamp protes di luar gedung parlemen Wellington pada Senin (21/2).

Seperti diketahui, para pengunjuk rasa telah menguasai lapangan parlemen dan jalan-jalan di sekitarnya selama hampir dua minggu. Mereka mendirikan sebuah kamp yang terus tumbuh meskipun polisi meminta untuk pindah. Jumlah kendaraan yang menyumbat jalan di pusat kota bertambah hampir dua kali lipat menjadi 800 selama akhir pekan karena lebih banyak pengunjuk rasa bergabung.

Dalam upaya untuk mencegah ekspansi lebih lanjut, sekitar 300 polisi dikerahkan pada pukul 3:30 pagi untuk mengawal forklift yang digunakan untuk menempatkan barikade beton di jalan-jalan utama. Polisi mengatakan "sejumlah besar pengunjuk rasa vokal hadir" dan delapan penangkapan dilakukan.

"Tujuh petugas mengalami cedera selama operasi, mulai dari goresan hingga cedera pergelangan kaki. Beberapa petugas juga dilempari kotoran manusia oleh pengunjuk rasa," ujar polisi dalam sebuah pernyataan, melansir Malaymail.

Polisi mengatakan bahwa mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut. Merujuk bahwa mereka mencoba menginfeksi seseorang dengan penyakit dengan sengaja dan dapat menarik hukuman penjara 14 tahun.


Polisi sebagian besar mengambil pendekatan lepas tangan terhadap protes tersebut. Mereka mengatakan upaya untuk membersihkan kamp secara paksa dari parlemen akan menghasilkan kekerasan.

"Polisi harus bergerak menggunakan tongkat, mungkin menggunakan gas air mata, untuk membersihkan kerumunan itu dari halaman - kemungkinan akan mengarah pada konfrontasi yang berkepanjangan," ujar Komisaris Andrew Coster pada TVNZ Sunday.

Protes Wellington dimulai sebagai gerakan menentang mandat vaksin tetapi telah berkembang mencakup berbagai keluhan, dengan beberapa pesan sayap kanan di antara slogan-slogan anti-pemerintah dan anti-media dipajang. Penduduk Wellington telah mengeluh tentang dilecehkan karena mengenakan masker, dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern mengutuk “intimidasi dan pelecehan” terhadap penduduk.

"Para pengunjuk rasa telah menyampaikan maksud mereka, sudah waktunya bagi mereka untuk pergi," kata Ardern kepada wartawan.

Ardern mengatakan dia hanya akan mempertimbangkan pencabutan pembatasan karena virus Corona saat wabah varian Omicron saat ini telah memuncak, bukan sebagai tanggapan atas tekanan dari pengunjuk rasa.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait