Thailand Kenakan Biaya Masuk ke Pelancong Mancanegara, Pelaku Bisnis Wisata Tak Setuju
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Bagi sebagian orang mungkin besaran retribusi yang dikenakan relatif kecil namun hal itu dinilai akan berdampak psikologis bagi wisatawan terutama mereka yang datang rombongan.

WowKeren - Pemerintah Thailand telah memberlakukan peraturan yang mengharuskan pelancong dari luar negeri membayar biaya pariwisata tambahan sebesar 300 baht (sekitar Rp133.000). Kebijakan ini akan berlaku mulai bulan April mendatang.

Namun tentu saja, kebijakan semacam ini mendapat respons negatif dari pelaku usaha di bidang tersebut. Marisa Sukosol Nunbhakdi, presiden Asosiasi Hotel Thailand mengingatkan bahwa kebijakan semacam itu justru akan membebani pelancong yang hendak datang ke negara tersebut.

"Jika negara ingin menyambut kembali wisatawan, biaya pariwisata harus ditunda," tegasnya. "Hingga setidaknya 2023 karena sektor ini harus dibangun kembali dari awal karena varian omicron."

Bagi sebagian orang mungkin besaran retribusi yang dikenakan relatif kecil nilainya. Namun, Marisa menekankan bahwa hal itu akan berdampak psikologis bagi wisatawan, terutama mereka yang melakukan perjalanan secara rombongan maupun para pemudik lintas batas yang sering berkunjung.


Pada dasarnya, ia mendukung keputusan pemerintah untuk memberlakukan kebijakan itu guna mengembangkan lokasi wisata dan untuk memastikan asuransi turis. Namun sayangnya, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memulainya. Sebab, Thailand bisa jadi akan kalah dengan negara-negara lain di dunia.

Sisdivachr Cheewarattanaporn, presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand, mengatakan biaya baru akan memperburuk kepercayaan perjalanan menyusul penangguhan tanpa batas waktu dari skema Test & Go. Menurutnya, waktu yang tepat untuk memberlakukan biaya adalah ketika pariwisata Thailand kembali ke level 2019, setelah turis Tiongkok mulai kembali dan perjalanan global dilanjutkan dengan benar.

Kebijakan ini mulanya akan diberlakukan pada Februari. Namun karena varian omicron yang menyebar dengan cepat, membuat pemerintah akhirnya menundanya hingga April. Juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan kebijakan itu tertunda karena industri pariwisata belum pulih.

Biaya masuk baru akan dipungut dari orang asing yang masuk ke Thailand melalui udara, darat dan laut. Skema tersebut merupakan bagian dari rencana strategis nasional 20 tahun yang mengharuskan instansi pemerintah memiliki pendapatan berulang untuk menopang dan menstabilkan perekonomian nasional.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait