Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Rusia Imbas Invasi, NATO Bersiap Amankan Anggotanya
Dunia

Invasi penuh yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina telah menimbulkan sejumlah reaksi dari banyak negara, termasuk juga NATO. NATO menyatakan siap melindungi seluruh wilayah anggotanya.

WowKeren - Pada Kamis (24/2), Rusia diketahui telah meluncurkan invasi penuh terhadap Ukraina. Atas hal ini, Ukraina lantas memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan bahwa negaranya akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Moskow sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke tetangganya yang didukung Barat. Hal ini pun menandai putusnya hubungan pertama sejak Rusia dan Ukraina menjadi negara merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 silam.

"Kami memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia," tutur Zelenskyy dalam sebuah video, dilansir pada Kamis (24/2). "Ukraina membela diri dan tidak akan melepaskan kebebasannya, tidak peduli apa yang dipikirkan Moskow. Rusia dengan keji dan bunuh diri menyerang negara kita di pagi hari. Sama seperti yang dilakukan Jerman fasis selama perang dunia kedua."

Sejauh ini, Ukraina dan Rusia diketahui mempertahankan hubungan sepanjang sejarah hubungan yang kompleks yakni mencakup dua revolusi pro Barat di Kiev pada tahun 2004 dan 2014 silam yang sangat ditentang oleh Kremlin.

Adapun keputusan Zelenskyy untuk memutuskan hubungan dengan Rusia itu dilakukan beberapa jam setelah Vladimir Putin melancarkan serangan habis-habisan yang mencakup serangan udara dan invasi darat di sepanjang perbatasan utara dan selatan Ukraina.

Menanggapi invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Rusia telah melancarkan perang dan menghancurkan perdamaian di benua Eropa. Ia lantas menyerukan pertemuan puncak para pemimpin NATO pada Jumat (25/2).


Selain itu, Stoltenberg memperingatkan bahwa aliansi militer akan mempertahankan setiap inci wilayahnya, jika Rusia menyerang negara anggota. Hal ini disampaikan saat ia mengecam Moskow karena melancarkan tindakan perang brutal terhadap Ukraina.

Tidak hanya itu, Stoltenberg juga mengatakan bahwa aliansi keamanan 30 negara akan terus meningkatkan pertahanannya di sisi timur dekat Ukraina dan Rusia. Ia bahkan menyebut saat ini telah terjadi perang di Eropa.

"Rusia telah menyerang Ukraina. Ini adalah tindakan perang yang brutal. Pikiran kami bersama orang-orang pemberani Ukraina," tutur Stolenberg kepada wartawan, Kamis (24/2). "Perdamaian di benua kita telah hancur. Kami sekarang memiliki perang di Eropa, dalam skala dan jenis yang kami pikir milik sejarah."

Stoltenberg menegaskan bahwa NATO merupakan aliansi terkuat dalam sejarah dan akan membela setiap sekutu terhadap serangan apapun di setiap inci wilayahnya. "Serangan terhadap satu sekutu akan memicu respons dari seluruh aliansi," imbuhnya.

Stoltenberg mengungkapkan bahwa NATO akan mengaktifkan Perjanjian Washington yang didirikan kelompok tersebut saat kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak terancam. Di sisi lain, NATO sendiri juga telah memutuskan untuk mengaktifkan perencanaan darurat untuk memungkinkan komandan memindahkan pasukan lebih cepat.

Artinya bahwa, seluruh anggota NATO akan bersiap menerjunkan anggota kemiliterannya untuk melindungi Ukraina. Adapun jumlah kemilitiran tersebut bisa mencapai ribuan pasukan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru