Gempa M 6,1 di Pasaman Barat Sumbar Telan 8 Korban Tewas, Pemkab tetapkan Status Tanggap Darurat
Nasional

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (26/2) dini hari, total ada delapan orang meninggal dunia, 10 orang korban luka berat, dan 76 orang korban luka ringan.

WowKeren - Gempa bumi magnitudo 6,1 yang menggoncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2) kemarin menimbulkan sejumlah korban jiwa. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (26/2) dini hari, total ada delapan orang meninggal dunia, 10 orang korban luka berat, dan 76 orang korban luka ringan.

Lima orang korban meninggal tercatat berada di Kabupaten Pasaman. Sedangkan tiga orang lainnya berada di Pasaman Barat.

Selain itu, BNPB juga mencatat total ada 6.002 warga Sumbar yang mengungsi akibat gempa tersebut. Dari total pengungsi tersebut, 5.000 orang di antaranya tersebar di 35 titik di Kecamatan Talamau, Pasaman, dan Kinali.

Petugas kini masih melakukan pencarian terhadap enam orang yang diperkirakan tertimbun longsor. Sedangkan di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dilaporkan menderita luka-luka dan telah mendapat perawatan medis.


Tak hanya korban tewas dan luka-luka, gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan bangunan. Data BNPB mencatat ada 103 unit rumah yang mengalami rusak berat, lima unit rumah rusak sedang, dan 317 unit rumah rusak ringan.

Selain itu, ada tiga unit fasilitas pendidikan yang mengalami rusak berat dan satu unit balai masyarakat rusak ringan. Aula Bupati Pasaman Barat juga dilaporkan mengalami rusak ringan. Sedangkan kerusakan yang belum terkategori meliputi dua unit fasilitas ibadah, satu unit fasilitas umum, dan satu unit bank.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat lantas menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi lewat SK Nomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto sendiri telah mengunjungi lokasi terdampak pada Sabtu hari ini. Kedatangan Suharyanto diterima langsung oleh Gubernur Sumbar.

Suharyanto hendak memastikan adanya dukungan sumber daya, perangkat dan alat utama dalam penanganan darurat. Ia juga meminta pembentukan pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak dan berkoordinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait