Tentara Rusia yang Jadi Tawanan Ukraina Mengaku 'Ditipu' Untuk Ikut Perang
Dunia

Dalam salah satu video, sebuah kelompok tentara Rusia yang terdiri dari lima orang dengan mata tertutup tampak duduk di sebuah bangunan batu-bata. Sebuah suara Ukraina meminta para tentara Rusia tersebut untuk berbicara.

WowKeren - Sejumlah tentara Rusia yang ditangkap pihak Ukraina mengungkapkan hal mengejutkan kala diinterogasi. Dalam salah satu video, sebuah kelompok tentara Rusia yang terdiri dari lima orang dengan mata tertutup tampak duduk di sebuah bangunan batu-bata. Sebuah suara Ukraina meminta para tentara Rusia tersebut untuk berbicara.

"Terus terang, mereka menipu kami," ujar perwira Rusia tersebut merujuk pada atasan militernya di Moskow. "Semua yang diberitahukan kepada kami adalah palsu. Saya akan memberitahu orang-orang saya untuk meninggalkan wilayah Ukraina. Kami punya keluarga dan anak-anak. Saya pikir 90 persen dari kita (tentara Rusia) akan setuju untuk pulang."

Video singkat tersebut memang diambil di bawah kondisi paksaan. Para tentara Rusia yang ada di video tersebut jelas tampak ketakutan. Meski demikian, ada banyak wawancara tawanan Rusia yang mengungkapkan sentimen serupa yang beredar di saluran media sosial Ukraina.

Kala ditanya apa yang mau disampaikan kepada komandannya, seorang tentara Rusia bahkan blak-blakan menjawab, "Mereka adalah pengecut". Ungkapan lain yang sering digunakan adalah oni obmanuli nas yang berarti, "mereka menipu kami".


Memasuki hari ke-8 serangan Rusia ke Ukraina, tampak sejumlah besar prajuritnya mengalami demoralisasi dan enggan untuk berperang. Beberapa tentara Rusia bahkan telah menyerahkan diri. Ada juga yang meninggalkan kendaraan militer mereka dan kembali ke perbatasan Rusia dengan berjalan kaki sembari membawa senjata dan perlengkapan mereka.

Melansir The Guardian, moral rendah di kalangan tentara Rusia mungkin menjadi salah satu alasan mengapa rencana serangan kilat Moskow tidak menunjukkan kemajuan dalam kecepatan yang diharapkan Presiden Vladimir Putin. Asumsi Moskow adalah operasi militer tersebut akan sukses dan berjalan cepat. Video-video yang ada menunjukkan bahwa tentara Rusia hanya diberi suplai makanan dan bahan bakar untuk dua atau tiga hari.

Beberapa tentara Rusia yang menjadi tawanan perang juga mengaku mereka telah diyakinkan bahwa orang Ukraina akan menyambut mereka sebagai pembebas. Menurut mereka, pasukan Rusia mengira kedatangan mereka akan disambut bunga dan sorakan, bukan peluru dan bom.

"Beberapa dari mereka mengira mereka sedang latihan militer. Mereka tidak mengantisipasi perlawanan," ungkap Artem Mazhulin, seorang guru bahasa Inggris berusia 31 tahun dari Kharkiv. "Banyak yang wajib militer lahir pada tahun 2002 atau 2003. Kita berbicara tentang anak laki-laki berusia 19 tahun dan 20 tahun."

Lebih lanjut, Mazhulin menyebut bahwa pemerintah Rusia telah mencuci otak penduduknya dengan propaganda sejak tahun 2014. "Mereka mencoba dan membuat Rusia percaya bahwa Ukraina bukanlah negara nyata dan mengatakan bahwa monster fasis telah merebutnya," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru