Pakar COVID-19 Terkemuka Hong Kong Sebut Rencana Pemerintah Tes Massal Penduduk Tak Efektif
pexels.com/Ilustrasi/Jacob Zatorsky
Dunia

Menurut Dr Yuen Kwok-yung, pengujian massal memang dapat membantu memutus rantai penularan namun itu hanya akan berhasil jika terdapat beberapa ratus kasus harian.

WowKeren - Hong Kong tengah berencana untuk melakukan uji COVID-19 massal terhadap 7,4 juta warganya. Namun, lagi-lagi langkah pemerintah menuai kritik, kali ini datang dari pakar COVID-19 terkemuka.

Dr Yuen Kwok-yung, seorang ahli mikrobiologi veteran yang memimpin perang kota melawan Sars pada tahun 2003, mengatakan pada Kamis (3/3) jika rencana untuk menguji seluruh kota selama wabah dalam kondisi terburuk hanya akan berdampak kecil. Sebagaimana diketahui, pusat keuangan Asia tersebut telah mencatat puluhan ribu kasus baru setiap hari, membanjiri rumah sakit dan menghancurkan strategi nol-Covid kota.

Selain melakukan testing, pihak berwenang tengah membangun jaringan kamp isolasi dan rumah sakit sementara, dengan bantuan Tiongkok untuk menampung orang yang terinfeksi. Kritik Yuen datang mengikuti beberapa ahli kesehatan lokal lainnya yang mempermasalahkan strategi tersebut minggu ini.

Menurutnya, pengujian massal memang dapat membantu memutus rantai penularan namun itu hanya akan berhasil jika terdapat beberapa ratus kasus harian. Yuen sendiri merupakan penasihat utama pandemi pemerintah.


"Jika kami mencatat lebih dari 50.000 kasus baru setiap hari, saya tidak berpikir (pengujian massal) akan sangat membantu," katanya. "Jika kita tidak memiliki fasilitas isolasi yang memadai, efektivitas pengujian wajib akan sangat rendah."

Tiongkok telah memerintahkan pejabat lokal untuk membasmi gelombang saat ini. Studi memperkirakan sebanyak seperempat penduduk kota mungkin telah terinfeksi virus corona. Komentar Dr Yuen menambah jurang pemisah antara pakar Hong Kong dan rekan-rekan mereka di Tiongkok daratan.

Sementara itu, pihak berwenang Hong Kong berencana mengisolasi penduduk yang terinfeksi di kamp-kamp. Sekitar 70.000 unit diharapkan akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang. Namun jumlah ini dianggap masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan.

Pada Kamis, kota itu mencatat 56.827 infeksi baru, yang mana angka ini juga merupakan rekor dari sebelumnya sehingga totalnya menjadi hampir 338.000 sejak varian omicron masuk ke wilayahnya. Lebih dari 1.100 telah meninggal, sebagian besar orang tua yang tidak divaksinasi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait