Rusia Peringatkan Potensi Bencana Global Jika Negara Barat Blokir Impor Minyak
Unsplash/Maria Lupan
Dunia

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah itu akan mampu mendorong penutupan pipa gas utama dari Rusia ke Jerman.

WowKeren - Rusia memperingatkan bahwa langkah Barat untuk melakukan pelarangan terhadap impor minyak Rusia dapat memberikan dampak yang serius. Seorang pejabat tinggi mengatakan bahwa langkah itu bisa mengakibatkan kenaikan harga minyak lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 300 dolar AS per barel.

Tak hanya itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah itu akan mampu mendorong penutupan pipa gas utama dari Rusia ke Jerman. Penolakan terhadap minyak Rusia akan sangat berpengaruh pada pasar global.

"Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," ujarnya. "Kenaikan harga tidak bisa diprediksi dan akan menjadi 300 dolar AS per barel jika tidak lebih."

Adapun peringatan ini datang ketika Amerika Serikat berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina. Mereka mengatakan bahwa Washington dan sekutu Eropanya sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia.


Sebagaimana diketahui, negara-negara Barat telah menghujani Rusia dengan serangkaian sanksi terkait invasinya ke Ukraina. Sementara Rusia, telah memasok sekitar 40 persen gas Eropa.

Negara ini juga merupakan pengekspor utama dunia untuk produk minyak mentah dan minyak. Sekitar 7 juta barel atau sekitar 7 persen dari pasokan global dikirimkan setiap harinya.

Jika memutus impor dari Rusia maka konsekuensi besar akan menanti. Novak, wakil perdana menteri Rusia, mengatakan jika Eropa melarang minyak dan gas Rusia, negara-negara di benua itu akan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk menggantikan volume yang hilang.

Selain itu, negara-negara itu juga harus membayar dengan harga yang lebih tinggi. "Jika Anda ingin menolak pasokan energi dari Rusia, silakan. Kami siap untuk itu. Kami tahu ke mana kami bisa mengarahkan volume," ujarnya.

Gejolak yang terjadi telah membawa harga minyak ke level tertinggi sejak 2008. Pada Senin pagi, patokan minyak mentah AS melonjak menjadi 130 dolar per barel. Padahal, Departemen Energi AS memperkirakan harga minyak akan rata-rata sekitar 80 dolar per barel tahun ini.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru