Kenali Ciri-Ciri Depresi Imbas Candu Main Sosial Media, Kamu Termasuk?
Unsplash/Christopher Ott
SerbaSerbi

WowKeren mengulas sejumlah ciri-ciri yang dinilai merujuk pada kecenderungan depresi karena sosial media. Penasaran apa saja? Yuk simak di halaman berikut ini.

WowKeren - Dewasa ini, siapa yang tidak pernah curhat? Curhat atau cerita dalam KBBI sendiri memiliki arti tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya).

Kadang curhat membuat anda menjadi lebih lega, dengan bercerita pada teman maupun saudara, seolah anda sedang berbagi masalah yang anda tanggung. Namun, tak semua orang bisa diajak bercerita, kadang salah satu dari mereka hanya penasaran saja pada cerita anda, tanpa mau memberikan solusi atau mungkin malah diceritakan pada orang lain.

Seperti kasus fitur close friend Instagram yang dialami Prilly Latuconsina. Saat itu Prilly mencurahkan emosinya di Instagram dengan format close friend, yang mana hanya orang tertentu yang bisa melihatnya. Namun, karena adanya 'cepu' yang menyebarkan status Prilly tersebut, akhirnya netter ramai-ramai menyorot isi dari status Prilly tersebut.

Saat cerita langsung tak lagi bisa dipercaya. Banyak dari mereka mulai beralih pada sosial media. Di era teknologi seperti sekarang, anak muda banyak menggunakan sosial media dalam kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan data dari Kemenkominfo menyebutkan jika hampir 30 juta anak muda Indonesia memakai sosial media.


Mudahnya akses yang mereka lakukan menjadi faktor utama banyaknya anak muda yang beralih ke sosial media, dari menjalin pertemanan, mencari sebuah pekerjaan, berbagi informasi bahkan bercerita atau curhat masalah yang sedang dihadapi.

Sebelumnya WowKeren sudah membahas mengenai curhat di sosial media, dengan tajuk artikel berjudul 'Sosmed Sering Jadi Tempat Curhat Anak Muda, Beri Solusi Atau Makin Buat Depresi?'. Dimana, dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa saat seseorang tidak bisa mencapai tujuan yang diinginkan setelah curhat, maka rasa depresi akan menghantui dan bisa jadi akan bertambah semakin buruk.

Mungkin saat ini kalian sedang ada dalam posisi depresi setelah mencoba curhat di sosial media?

Nah, sekarang WowKeren ingin mengulas ciri-ciri seseorang yang dinilai depresi karena sosial media. Penasaran kamu termasuk dalam kategori depresi karena sosial media? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.

(wk/Sisi)

1. Menghabiskan Lebih Banyak Waktu Di Soal Media Ketimbang Dengan Teman Di Dunia Nyata


Menghabiskan Lebih Banyak Waktu Di Soal Media Ketimbang Dengan Teman Di Dunia Nyata
Unsplash/Mailchimp

Buat kalian yang lebih suka menghabiskan banyak waktu dengan bermain sosial media, baik untuk curhat maupun hiburan hati-hati ya. Karena ternyata, menghabiskan waktu untuk bermain sosial media menjadi ciri-ciri kamu merasakan depresi. Dimana kalian lebih nyaman berpandangan dengan gadget daripada teman atau saudara kalian.

Studi dari JAMA Psychiatry tahun 2019 menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan sosial media selama lebih dari 3 jam setiap harinya, akan rentan mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial.

RIM Dunbar profesor Departemen Psikologi Eksperimental di Universitas Oxford juga mengatakan bahwa percakapan secara online akan menghilangkan hasrat dan energi seseorang untuk melakukan interaksi secara offline

2. FOMO (fear of missing out) atau Takut Ketinggalan


FOMO  (fear of missing out) atau Takut Ketinggalan
Unsplash/Nate Johnston

Selain lebih banyak menghabiskan waktu didepan gadget. FOMO juga bisa jadi ciri-ciri kamu mulai depresi, FOMO sendiri merupakan fenomena nyata yang semakin umum dan dikatakan dapat menyebabkan stres berat. Alasannya, karena seseorang akan cemas bila merasa tertinggal dengan tren, gosip dan hal-hal baru di sosial media.

Seperti contoh saat BTS Meal mulai masuk ke Indonesia, masyarakat berbondong-bondong untuk menyerbu paket makanan tersebut. Padahal makanan tersebut akan tersedia di Indonesia selama beberapa hari. Namun, karena banyaknya orang yang posting di sosial media, maka hal itu berdampak pada pengguna lain yang tidak ingin ketinggalan trend.

Akhirnya karena FOMO inilah, beberapa store makanan cepat saji tersebut terpaksa tutup, karena antrian yang tidak masuk akal. Selain itu, hal tersebut juga berdampak pada driver ojek online yang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan orderan mereka.

Hal itu didukung oleh survei dari National Stress and Wellbeing in Australia. Dari 1.000 koresponden, 60% remaja disebut merasa khawatir ketika mengetahui teman-teman mereka bersenang-senang tanpa mereka. Sementara itu, 51% dikatakan merasa cemas jika mereka tidak tahu apa yang dilakukan teman mereka.

3. Suka Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain


Suka Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain
Unsplash/June Aye

Jika kamu sering membandingkan dirimu dengan orang lain di sosial media. Hati-hati ya, bisa jadi itu tanda kamu sedang depresi. Studi dari seorang psikologi mengatakan jika seseorang yang tengah depresi dapat kehilangan kepercayaan dirinya. yang mana hal tersebut akan membuat mereka selalu merasa kurang dibandingkan yang lainnya. Bila hal itu terus menerus dilakukan maka depresi seseorang akan semakin meningkat.

Jean Twenge, seorang profesor psikologi di San Diego State University juga mengutarakan pendapat yang sama. "Saya pikir anak muda, khususnya, melihat apa yang disebut 'highlight reels' yang diunggah orang di media sosial dan membandingkan diri mereka sendiri, sehingga mereka mungkin merasa tertekan atau emosi negatif sebagai akibatnya," kata Jean Twenge.

4. Konsentrasi Pekerjaan Atau Sekolah Terganggu


Konsentrasi Pekerjaan Atau Sekolah Terganggu
Unsplash/Varun Gaba

Bukannya mendapatkan solusi setelah curhat, sosial media justru malah mempengaruhi konsentrasi seseorang. Jika konsentrasi kamu terganggu akibat sosial media, ada baiknya kamu istirahatkan sejenak diri kamu dari bermain sosmed. Karena ternyata, mereka yang kurang konsentrasi karena depresi cenderung tak bisa melakukan pekerjaan dengan benar.

Menurut penelitian California State University, siswa yang terlalu sering bermain sosial media mampu membuat konsentrasi mereka hilang kemudian mendapat nilai rendah di sekolah. Kondisi itu membuat mereka menjadi malas dan kemungkinan memicu depresi lantaran banyaknya tugas yang menumpuk.

5. Ritme Tidur Terganggu


Ritme Tidur Terganggu
Unsplash/Chroki Chi

Terkadang begadang juga bisa menjadi pemicu orang untuk memikirkan hal-hal yang tidak baik (overthinking). Apalagi kalau begadangnya sambil mantau doi lewat sosmed.

Banyak penelitian mengatakan jika penggunaan sosial media yang berlebih akan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Apalagi saat orang tersebut merasa depresi. Yang terjadi adalah keinginan untuk terus menerus bermain sosial media guna melampiaskan rasa depresi dan stres yang tengah dirasa.

Hal itu didukung oleh pandangan Dr Bernadka Dubicka dari Royal College of Psychiatrists soal sosial media mempengaruhi kualitas tidur. Ia mengatakan orang-orang yang depresi mungkin akan menggunakan media sosial hingga larut malam. Niat hati ingin mengalihkan rasa depresi, tapi ternyata kondisi itu kemudian malah membuat waktu tidur mereka terganggu.

6. Kerap Uring-Uringan


Kerap Uring-Uringan
Unsplash/Afif Kusuma

Kalau kamu sering marah-marah gak jelas, sebaiknya mulai batasi asupan sosial media yang kamu mainkan. Apalagi curhat-curhat di sosmed, duh jangan! Karena, semakin kita sering melakukan curhat, atau marah di media sosial justru akan berdampak buruk pada kita, bahkan malah bikin kita makin uring-uringan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Balick, dalam bukunya yang berjudul 'The Psychodynamics Of Social Networking' menyebutkan, bahwa manusia seperti kotak yang mudah terbakar. Ketika batasan identitas dan pribadinya mulai diserang oleh orang lain, mereka akan marah dengan menggebu-gebu.

Balick juga menyebutkan, bahwa orang-orang yang sudah terpapar media sosial akan cenderung susah untuk menahan amarah mereka. Itu mengapa mereka akan menjadi lebih sering uring-uringan.

So, kalian termasuk dalam ciri-ciri di atas tidak? Bila dirasa ciri-ciri di atas sesuai dengan kondisi kalian saat ini, kemungkinan Anda sedang merasa depresi karena sosial media.

Lantas upaya atau cara apa yang bisa kalian lakukan bila hal tersebut sudah terjadi? Nah, WowKeren bakal memberikan beberapa cara untuk meminimalisir depresi yang ditimbulkan karena sosial media di artikel selanjutnya. So, jangan sampai ketinggalan ya!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait