Indonesia Berpotensi Wujudkan Ketertiban Dunia Lewat KTT G20 dengan Damaikan Rusia-Ukraina-AS?
Nasional

Indonesia masih belum menentukan sikap mengenai rencana kehadiran Vladimir Putin di KTT G20 mendatang. Sementara itu, KTT G20 dinilai bisa menjadi ajang bagi Indonesia untuk menorehkan prestasi global dalam mewujudkan ketertiban dunia.

WowKeren - Kabar kehadiran Vladimir Putin di KTT G20 Oktober mendatang di Indonesia terus menuai protes dari sejumlah negara. Meski begitu, Indonesia sebagai Presidensi G20 pun hingga kini tak menunjukkan penolakan atas rencana kedatangan Presiden Rusia itu.

Sementara itu, Peneliti Pusat Studi Pertahanan dan Perdamaian Universitas Al Azhar Indonesia, Ramdhan Muhaimin, menilai bahwa momen KTT G20 bisa menjadi ajang pembuktian diri bagi Indonesia. Ramdhan mengatakan Indonesia juga mempunyai kewajiban membuktikan prinsip dan kebijakan politik luar negeri di tengah pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan Rusia terkait konflik militer di Ukraina. Pasalnya, negara-negara yang saat ini bertikai seperti AS dan Rusia juga merupakan anggota forum G20.

"Jika G20 bisa tetap terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin forum ini menjadi strategis dalam menekan eskalasi yang berlangsung. Ini peluang bagi Indonesia untuk menorehkan prestasi global dalam mewujudkan ketertiban dunia," ujar Ramdhan, Kamis (24/3) melansir Kompas.com.

Indonesia saat ini harus bisa menerapkan prinsip politik luar negeri bebas-aktif dengan cerdas. Hal itu diperlukan supaya persoalan konflik Rusia-Ukraina tidak mempengaruhi agenda forum G20. Pasalnya selama ini banyak pihak khawatir jika konflik antara Rusia-Ukraina yang meluas menjadi perseteruan Rusia dengan AS dan sekutunya kian meruncing hingga mempengaruhi agenda KTT G20.


"Rusia saja sudah didepak oleh Eropa dari Dewan Eropa. PBB saja pun tidak dapat berbuat banyak mengatasi konflik ini," ujar Ramdhan.

Menurut Ramdhan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri harus menggunakan seluruh jurus diplomasi untuk membantu mencari jalan keluar konflik. Salah satunya dengan membuka ruang dialog dengan para pemimpin negara-negara besar dalam percaturan politik dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden AS Joe Biden.

Hal itu, kata Ramdhan, harus dilakukan Indonesia jika ingin KTT G20 terselenggara dengan sukses. Bahkan hal itu bisa jadi turut membantu mendamaikan pihak-pihak yang tengah bertikai.

"Indonesia datangilah para anggota G20 sebelum forum digelar. Buka komunikasi dengan Putin, Biden, Xin Jinping, tawarkan langkah-langkah perdamaian," pungkas Ramdhan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait