Bintang Rock Papan Atas Ukraina Rela Lakukan Tur Berbahaya Demi Hibur Pengungsi Hingga Prajurit
Dunia

Svyatoslav Vakarchuk yang merupakan vokalis band rock papan atas asal Ukraina, Okean Elzy, mengaku telah melakukan pertunjukan di delapan hingga 10 kota selama serangan Rusia berlangsung.

WowKeren - Svyatoslav Vakarchuk merupakan vokalis band rock papan atas asal Ukraina, Okean Elzy. Band tersebut memegang rekor untuk kehadiran tertinggi dalam konser stadion di Ukraina. Di tengah konflik Rusia-Ukraina, Vakarchuk memutuskan untuk melakukan salah satu tur paling berbahaya dalam sejarah.

Awalnya, Vakarchuk mengunjungi sebuah rumah sakit di kota Zaporizhzhia, Ukraina, tak lama setelah invasi Rusia dimulai. Pengalaman tersebut rupanya membuat Vakarchuk tersentuh dan memutuskan untuk melakukan tur ke garis depan pertempuran demi membawa musik ke rumah sakit, bunker, hingga platform bawah tanah tempat para warga berlindung dari bom.

"Yang pertama adalah Zaporizhzhia tiga minggu lalu," ungkap Vakarchuk di Lviv. "Mereka ingin saya bernyanyi di depan personel dan beberapa, seperti, tentara yang terluka ringan. Yah, kami pergi ke luar di halaman. Dan kami dikelilingi oleh, Anda tahu, banyak objek militer, maksud saya, hal-hal pertahanan seperti masker, seperti kamuflase. Jadi itu sangat mengharukan. Jadi saya menyanyikan beberapa lagu. Hanya akapela. Setelah itu, saya memutuskan untuk melanjutkannya (tur)."

Setelah itu, Vakarchuk telah tampil di beberapa tempat berbahaya seperti di Odesa dekat monumen Duc de Richelieu yang berada dalam jarak tembak dari kapal perang Rusia. Ia juga sempat bernyanyi di hadapan orang-orang yang berlindung di stasiun bawah tanah di Kharkiv, kota yang mengalami beberapa kasus penembakan terburuk.


Selain itu, Vakarchuk juga sudah bermain piano di luar stasiun pusat Lviv dan menggelar konser 50 menit untuk para pengungsi, polisi, dan unit militer Ukraina. Musisi berusia 46 tahun tersebut juga tampil di universitas dan tempat kerja utama untuk menginspirasi mereka dalam melanjutkan hidup selama perang berlangsung.

"Ini hanya untuk membuat orang merasa bahwa saya bersama mereka,” katanya. "Saya belum menghitung, saya mungkin telah bernyanyi di delapan hingga 10 kota."

Menurut Vakarchuk, pertunjukkannya kadang hanya dirancang untuk menginspirasi atau menghibur. Namun di lain waktu pertunjukan Vakarchuk juga bisa menjadi bentuk protes terhadap apa yang telah terjadi di Ukraina.

Vakarchuk menyimpan mobil mainan yang ditinggalkan putranya yang baru berusia sembilan bulan sebagai jimat. Putranya telah dibawa ke tempat aman tiga minggu lalu. Namun Vakarchuk mengaku mengkhawatirkan keselamatannya sendiri selama tur.

"aya prihatin. Tapi izinkan saya memberi tahu Anda ini. Pertama-tama, kami memiliki tim kecil dan kami memiliki keamanan di sana. Dan bukan karena aku sendirian di sana, tidak. Kedua, intinya adalah tidak ada lagi tempat yang aman di Ukraina," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait