Dilaporkan Muridnya Sendiri Usai Komentari Invasi Ukraina, Seorang Guru Rusia Terancam 15 Tahun Bui
Dunia

Menurut laporan media lokal, guru bahasa Inggris itu diduga mengkritik serangan Rusia ke Ukraina. Para murid kemudian diam-diam merekam komentar wanita berusia 55 tahun tersebut dan kemudian melaporkannya ke polisi.

WowKeren - Seorang guru SMA di Kota Penza, Rusia, terancam hukuman 15 tahun penjara usai membuat komentar anti-perang. Guru bernama Irena Glen tersebut ditangkap polisi usai dilaporkan oleh murid-muridnya sendiri.

Awalnya, para murid dilaporkan marah karena rencana perjalanan olahraga mereka ke Republik Ceko terpaksa dibatalkan karena konflik yang sedang berlangsung. Mereka kemudian meminta pendapat Glen mengenai isu konflik Rusia-Ukraina.

Menurut laporan media lokal, guru bahasa Inggris itu diduga mengkritik serangan Rusia ke Ukraina. Para murid kemudian diam-diam merekam komentar wanita berusia 55 tahun tersebut dan kemudian melaporkannya ke polisi. Outlet media online Rusia, Baza, merilis sebagian rekaman pernyataan Glen.

"Sampai Rusia mulai berperilaku beradab, ini akan berlanjut selamanya. Mereka ingin mencapai Kyiv, menggulingkan Zelensky," ujar sang guru dalam rekaman itu. "Ini adalah negara berdaulat. Kita memiliki rezim totaliter. Setiap perbedaan pendapat dianggap sebagai kejahatan pemikiran."


Salah seorang murid sempat menjawab bahwa "tidak ada yang tahu semua seluk- beluknya". Glen kemudian menanggapi dan mengaku bahwa dirinya telah membaca "100, 200 sumber independen yang berbeda".

Glen juga diduga menyatakan bahwa, "Setiap perbedaan pendapat dianggap sebagai kejahatan pemikiran. Kita semua akan pergi selama 15 tahun. Dan saya, termasuk sekarang, akan pergi selama 15 tahun."

Sementara itu, laporan media lain mengklaim bahwa Glen turut membandingkan Rusia dengan Korea Utara dan "menyatakan pandangan yang berbeda tentang perang di Ukraina dari yang resmi". Guru tersebut kemudian ditangkap dan didakwa di bawah KUHP Rusia karena "mendiskreditkan" militer. Ia disebut terancama hukuman hingga 15 tahun penjara atau denda hingga $60.000.

Sebagai informasi, serangan Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama lebih dari sebulan. Pada Selasa (29/3) lalu, Rusia mengatakan akan mengurangi operasi militer di wilayah Kyiv dan Chernihiv, yang keduanya berada di Ukraina utara. Namun para pejabat Ukraina di kedua wilayah tersebut mengatakan bahwa pertempuran terus berlanjut di beberapa daerah.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait