Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Klaim Tak Akan Maju Untuk Periode Kedua, Ini Alasannya
Dunia

Pengumuman ini disampaikan kala media melaporkan bahwa Kepala Sekretaris John Lee akan mengundurkan diri dan maju mencalonkan diri sebagai pemimpin Hong Kong menggantikan Lam pada bulan Mei.

WowKeren - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, menyatakan tidak akan mencalonkan diri untuk periode keduanya. Carrie Lam sendiri telah mengatur Hong Kong melalui banyak hal, mulai dari protes anti-pemerintah besar-besaran hingga pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Hanya ada satu pertimbangan dan itu adalah keluarga. Saya telah memberi tahu semua orang sebelumnya bahwa keluarga adalah prioritas pertama saya dalam hal pertimbangan saya. Mereka pikir sudah waktunya saya pulang," papar Lim dalam jumpa pers pada Senin (4/4).

Lam merupakan seorang pegawai negeri yang lahir di Hong Kong yang dikuasai Inggris pada tahun 1957. Ia mulai menjabat sebagai pemimpin Hong Kong pada tahun 2017 dengan berjanji akan menyatukan kota tersebut.

Pada tahun 2019, jutaan orang di Hong Kong justru turun ke jalan dalam protes anti-pemerintah yang beberapa kali diwarnai oleh kekerasan. Aksi tersebut akhirnya membuat Beijing memberlakukan UU Keamanan Nasional pada Juni 2020. UU tersebut memberi Beijing lebih banyak kekuatan untuk mengekang kehidupan di Hong Kong.


Melansir The Guardian, para pemimpin Hong Kong disebut dipilih oleh komite pemilihan kecil yang terdiri dari loyalis Beijing. Dengan demikian, siapa pun yang menjadi pemimpin Hong Kong selanjutnya akan menduduki jabatan tersebut dengan persetujuan diam-diam Beijing.

Pengumuman Lam ini disampaikan kala media melaporkan bahwa Kepala Sekretaris John Lee akan mengundurkan diri dan maju mencalonkan diri sebagai pemimpin Hong Kong menggantikan Lam pada bulan Mei. John Lee sendiri merupakan pejabat paling senior kedua di Hong Kong.

Lee adalah seorang pejabat keamanan selama protes pro-demokrasi 2019 lalu. Ia kemudian dipromosikan pada tahun 2021. Menurut beberapa analis, promosi Lee tersebut mengisyaratkan prioritas Beijing untuk Hong Kong lebih berkaitan dengan keamanan daripada keuangan atau ekonomi.

Adapun pemilihan kepemimpinan Hong Kong diundur dari yang awalnya dijadwalkan pada 27 Maret 2022. Pengunduran agenda tersebut bertujuan untuk memberi waktu kepada pemerintah dalam memerangi wabah COVID-19 yang telah menginfeksi lebih dari satu juta dari 7,4 juta orang di wilayah bekas jajahan Inggris itu.

Hong Kong diketahui kembali ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997. Sejak saat itu, Hong Kong memiliki empat kepala eksekutif, yang semuanya berjuang untuk menyeimbangkan aspirasi demokrasi beberapa penduduk dengan visi para pemimpin partai Komunis Tiongkok.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait