Foto Satelit Mentahkan Bantahan Rusia Soal Pembunuhan Massal di Bucha, Presiden Ukraina Tahan Tangis
Dunia

Sebelumnya, Rusia telah membantah melakukan pembunuhan massal dan menduga bahwa foto-foto mayat di jalan-jalan tersebut adalah 'palsu'. Rusia mengatakan bahwa semua unitnya telah 'mundur sepenuhnya' dari Bucha sejak 30 Maret 2022.

WowKeren - Rusia dituding telah melakukan pembunuhan massal usai foto-foto mengungkapkan banyaknya mayat berserakan di Bucha, Ukraina. Namun Rusia telah membantah tudingan tersebut dan menduga bahwa foto-foto mayat di jalan-jalan tersebut adalah "palsu". Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa semua unitnya telah "mundur sepenuhnya" dari Bucha sejak 30 Maret 2022.

Kekinian, bantahan Rusia tersebut seakan dimentahkan oleh citra satelit yang dirilis pada Senin (4/4). Citra satelit dari jalan Bucha tersebut tampaknya menunjukkan beberapa mayat warga sipil tergeletak mati di dalam atau di luar jalan pada pertengahan Maret 2022.

"Citra satelit Maxar beresolusi tinggi yang dikumpulkan di Bucha, Ukraina (barat laut Kyiv) memverifikasi dan menguatkan video dan foto media sosial baru-baru ini yang menunjukkan mayat tergeletak di jalan-jalan dan ditinggalkan di tempat terbuka selama berminggu-minggu," jelas juru bicara Maxar Technologies Stephen Wood dalam pernyataannya.

The New York Times menganalisis citra satelit jalan Yablonska Bucha dan membandingkannya dengan rekaman video temuan mayat di sepanjang jalan pada 1 dan 2 April. Media tersebut menyimpulkan bahwa banyak mayat yang telah ada di sana setidaknya sejak tiga minggu lalu, ketika pasukan Rusia masih menguasai kota.


Selain itu, fotografer AFP juga sempat memasuki Bucha pada 2 April 2022 dan secara langsung mengkonfirmasi adanya sekitar 20 mayat. Mayat-mayat tersebut dilaporkan berpakaian sipil dan beberapa ditemukan dalam kondisi tangan terikat.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menggunjungi Bucha. Zelensky tampak emosional dan berusaha menahan tangis ketika memasuki kota dan mengamati tempat kejadian di mana mayat-mayat tergeletak.

"Sangat sulit untuk berbicara ketika Anda melihat apa yang telah mereka lakukan di sini," ujar Zelensky kepada awak media.

Lebih lanjut, Zelensky menggambarkan aksi Rusia sebagai "genosida". Beberapa mayat ditemukan dengan tangan terikat dan beberapa dengan luka tembak di kepala.

"Ini adalah kejahatan perang dan akan diakui oleh dunia sebagai genosida," ujar Zelensky. "Kamu berdiri di sini hari ini dan lihat apa yang terjadi. Kami tahu bahwa ribuan orang telah dibunuh dan disiksa dengan ekstremitas dipotong, perempuan diperkosa, anak-anak dibunuh."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait