PBB Akan Menangguhkan Rusia Dari Dewan HAM Imbas Tuduhan Tentara Bunuh Warga Sipil di Ukraina
Dunia

Sebelumnya, tentara Rusia dituding telah melakukan pembunuhan terhadap warga sipil yang berada di kawasan Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Atas hal ini, AS lantas menginisiasi untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Keamanan PBB.

WowKeren - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) diketahui akan memberikan suaranya pada resolusi yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan Rusia dari badan Hak Asasi Manusia (HAM) tterkemuka organisasi itu atas tuduhan bahwa tentaranya membunuh warga sipil saat mundur dari wilayah sekitar Ibu Kota Ukraina.

Adapun resolusi singkat itu akan dipilih pada Kamis (7/4), mengungkapkan "keprihatinan besar pada HAM yang sedang berlangsung dan krisis kemanusiaan di Ukraina, terutama pada laporan pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Federasi Rusia, termasuk pelanggaran berat dan sistematis dan pelanggaran HAM."

Terkait dengan persetujuan tersebut akan membutuhkan dua pertiga mayoritas anggota UNGA yang memilih "ya" atau "tidak", dengan abstain tidak dihitung dalam perhitungan. Atas hal ini, Rusia telah meminta sejumlah negara yang tidak ditentukan untuk memilih "tidak".

Namun apabila dengan mengatakan abstain atau tidak memberikan suara, maka akan dianggap oleh Rusia sebagai tindakan tidak bersahabat dan bakal mempengaruhi hubungan bilateral.


Melansir The Associated Press, dalam apa yang disebut "non kertas", Rusia mengatakan upaya untuk mengeluarkannya dari Dewan HAM adalah tindakan politik oleh negara-negara yang ingin mempertahankan posisi dominan dan kontrol mereka atas dunia.

Di samping itu, Rusia menyebut negara-negara tersebut ingin melanjutkan "politik neo kolonialisme HAM" dalam hubungan internasional, seraya menambahkan bahwa prioritas negaranya saat ini adalah untuk mempromosikan dan membela hak asasi manusia, termasuk secara multilateral di Dewan HAM.

Sementara itu, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyerukan agar Rusia dicopot dari kursinya di dewan yang beranggotakan 47 orang itu awal pekan ini, menyusul video dan foto jalan-jalan di kota Bucha yang dipenuhi dengan mayat-mayat yang tampak seperti warga sipil.

"Kami percaya bahwa anggota pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, dan kami percaya bahwa Rusia harus bertanggung jawab," tegas Thomas-Greenfield dalam keterangannya, dikutip Kamis (7/4). "Kita tidak bisa membiarkan negara anggota yang merongrong setiap prinsip yang kita pegang teguh untuk terus duduk di Dewan Hak Asasi Manusia PBB."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait