
Dalam video tersebut, tampak seorang pria yang mengenakan jas abu-abu tengah menonton video di ponselnya di balik meja. Di dalam ruangan tempat pria tersebut berada, terdengar suara wanita yang tengah mendiskusikan masalah vaksinasi.
- Tim WowKeren
- Senin, 11 April 2022 - 14:34 WIB
WowKeren - Sebuah video singkat yang dinarasikan sebagai seorang anggota DPR RI menonton video porno di ponsel saat mengikuti rapat viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang pria yang mengenakan jas abu-abu tengah menonton video di ponselnya di balik meja.
Di dalam ruangan tempat pria tersebut berada, terdengar suara wanita yang tengah mendiskusikan masalah vaksinasi. "Karena kalau kita lihat dengan laju suntikan yang seperti apa, karena ini kurang dari, laju vaksinasinya itu hanya kurang dari 500 ribu," kata seorang wanita yang terdengar dalam video viral tersebut.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad pun buka suara. Dasco mengaku baru mengetahui perihal isu tersebut dari media.
"Saya baru tahu dari media pada hari ini. Dan tindak lanjutnya akan diserahkan kepada mekanisme yang ada jika betul itu Anggota DPR," kata Dasco kepada detikcom, Minggu (10/4).
Sementara itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Habiburokhman turut buka suara. Ia mengaku bahwa pihaknya menunggu informasi atau laporan resmi terkait kabar anggota DPR diduga menonton video porno saat mengikuti rapat. Habiburokhman mengatakan bahwa MKD DPR RI tidak mau berasumsi dalam merespons kabar tersebut.
"Kita enggak mau berasumsi secara prematur. Sejauh ini, kami belum terima laporan atau informasi resmi apapun," paparnya kepada CNN Indonesia, Senin (11/4). "Prosesnya kita harus terima laporan, baru verifikasi apakah benar kejadiannya, siapa pelakunya, kapan terjadi dan di mana."
Lebih lanjut, Habiburokhman menjelaskan bahwa seluruh proses di MKD DPR RI baru bisa berjalan usai mereka menerima informasi atau laporan resmi. Menurutnya, kejadian serupa juga sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu.
"Kasus ini beda dengan yang terjadi beberapa tahun lalu, di mana wartawan yang memergoki dan mengambil foto langsung memberikan informasi resmi yang akurat," terangnya.
(wk/Bert)