Cerita Mahasiswa Anak Penjual Gorengan Ikut Demo 11 April: Protes Minyak Naik-Dapat Restu Orangtua
Nasional

Sebagai informasi, demo hari ini digelar untuk menyuarakan penolakan isu perpanjangan masa jabatan presiden dan juga penundaan Pemilu 2024. Selain itu, mahasiswa juga menyuarakan kenaikan harga kebutuhan pokok.

WowKeren - Seorang pria diperiksa polisi karena tidak mengenakan almamater kala hendak mengikuti aksi demonstrasi mahasiswa di kawasan Gedung DPR RI pada Senin (11/4) hari ini. Pria bernama Dandi Febriansyah tersebut merupakan mahasiswa STIT Sirojul fatah Bogor.

Dandi mengaku sengaja tidak mengenakan almamaternya karena baru akan dipakai saat aksi demo dimulai. "(Ada) 15 orang, kebanyakan cowok, naik kereta. Ada almamater di tas, kalau udah kumpul nanti dipakai," ungkap Dandi dilansir voi.id.

Dandi mengaku sebagai anak penjual gorengan yang terdampak oleh kenaikan harga minyak naik. Ia juga mengaku telah mendapat restu orangtua untuk ikut demo dan menyampaikan aspirasinya. Dandi sendiri mengaku tidak berniat untuk melakukan keributan.

"Tunggu di sini, udah diperiksa. Aman. Kita gak ada niat apa-apa. Saya anak penjual gorengan, minyak naik, (sudah) didukung orangtua," jelasnya.

Adapun Dandi telah dilepaskan polisi usai digeledah dan diberi sejumlah pernyataan. Begitu juga dengan teman-temannya yang ikut diperiksa.


Sebagai informasi, demo hari ini digelar untuk menyuarakan penolakan isu perpanjangan masa jabatan presiden dan juga penundaan Pemilu 2024. Selain itu, mahasiswa juga menyuarakan kenaikan harga kebutuhan pokok hingga bahan bakar minyak (BBM) dan gas.

Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI hari ini berujung ricuh. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Melansir CNN Indonesia, kericuhan terjadi kala para pelajar STM yang tiba di depan Gedung DPR RI mulai melemparkan botol minuman dan batu ke arah aparat kepolisian. Aparat sempat meneriakkan, "Jangan terpancing provokasi".

Meski demikian, kericuhan akhirnya terjadi dengan aksi saling lempar barang. Water canon dan gas air mata pun ditembakkan ke arah massa.

Sebelumnya, pihak kepolisian juga sempat mengamankan sejumlah orang yang diduga merupakan penyusup demo mahasiswa tersebut. "Iya diduga penyusup, sekarang masih didata," ujar polisi yang enggan disebutkan namanya kepada JPNN.com.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait