Ria Ricis mengaku trauma untuk bepergian jauh ke lokasi yang tak ada sinyal. Ia lantas mengungkapkan cerita pilu apa yang terjadi saat sang ayah meninggal dunia.
- Lailatul Maghfiroh
- Rabu, 04 Mei 2022 - 12:33 WIB
WowKeren - Duka mendalam atas meninggalnya sang ayah tercinta masih dirasakan Ria Ricis. Seperti diketahui, ayah Ricis yang bernama Sulyanto Bin Sastro Martoyo meninggal dunia pada Jumat, 4 Juni 2021.
Kepergian sang ayah tersebut tak ayal membuat Ricis trauma untuk melakukan perjalanan jauh apalagi ke wilayah yang dikenal sulit sinyal. Hal ini lantaran sang ayah meninggal saat Ricis jauh di luar kota karena sedang berlibur di Flores.
Ricis jadi tak bisa menerima pesan duka dari saudara-saudaranya. Kini Ricis pun jadi lebih selektif lagi dalam menerima tawaran pekerjaan. "Sekarang agak trauma sih, jalan jauh yang gak ada sinyal itu agak trauma. Jadi kalau misalnya ada kerjaan luar kota atau kegiatan apa (selalu tanya), 'sinyalnya bagus gak? sinyalnya ini gak? " ungkapnya di YouTube Eko Patrio.
"Temen-temen tahu duluan, tahu dari mulut ke mulut warga, dan aku sengaja gak dikasih tahu, dirahasiain gitu, jadi mereka nge-keep, 'jangan sampai Ricis tahu ya'," imbuhnya.
Kala itu rekan Ricis yang lebih dulu tahu soal kabar meninggalnya Sulyanto memilih merahasiakan kabar duka itu sampai Ricis turun gunung. "Jadi mereka ng-keep dengan pancingan mereka ngajak aku ngomong tentang kematian, dan dengan polosnya aku bahas yaudah aja, dengan pedenya aku bilang, 'ya kalau ada orang meninggal kita gak boleh sedih, kita gak boleh ini, gak boleh itu'. Aku bisa ngomong sekuat gitu," paparnya.
Namun pada kenyataannya Ricis langsung lemas saat mendapati kabar duka sang ayah telah tiada. "Tapi ternyata waktu sinyalnya masuk, wah ternyata aku orang yang paling lemah," pungkasnya.
Lebih lanjut, cuplikan tersebut kini menjadi perbincangan ketika dibagikan ulang oleh akun gosip di Instagram. "Ya bgtu kadang kita jd rumah buat orang lain padahal kita sendiri rapuh," tulis seorang netter. "Orang kalo belom pernah ngerasa kehilangan dr kematian orang yg disayang, bakalan gampang bilang “ga boleh sedih, bla bla bla” begitu udah ngerasain, yg diucapin itu ga segampang prakteknya," sahut lainnya.
(wk/lail)
