Muncul Hipotesa Penyebab Hepatitis Akut 'Misterius' Terkait Vaksinasi COVID-19, Begini Kata PB IDI
Nasional

Munculnya Hepatitis Akut 'misterius' itu memicu rasa khawatir dari masyarakat. Terlebih muncul hipotesa yang menyebut penyakit tersebut terkait dengan vaksinasi COVID-19.

WowKeren - Belakangan, kasus Hepatitis Akut misterius menjadi sorotan publik. Di Indonesia sendiri, sudah dilaporkan ada tiga pasien anak yang meninggal akibat Hepatitis Akut misterius.

Terkait dengan penyakit Hepatitis Akut misterius itu, Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban memberikan penjelasan. Menurut Zubairi, saat ini para ahli sedang menyelidiki kasus tersebut, termasuk di Indonesia.

Berdasarkan dari hasil penyelidikan para ahli, kata Zubairi, ditemukan sebagian merupakan virus Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain.

Zubairi menuturkan bahwa virus Adenovirus 41 merupakan virus umum yang menyebabkan berbagai penyakit seprti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.

"Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis, dan patogen umum ini biasanya bisa sembuh sendiri," ujar Zubairi dalam akun Twitternya, @ProfesorZubairi, dilihat Rabu (4/5).

Sementara itu, muncul hipotesa yang menyebut bahwa Hepatitis Akut misterius itu terkait dengan vaksinasi COVID-19. Atas hal ini, Zubairi lantas membantahnya.


"Terkait vaksin Covid-19?" lanjut Zubairi. "Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena Hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi COVID-19."

Photo-INFO

Twitter

Sementara mengenai seberapa seriusnya penyakit tersebut, Zubairi mengatakan Hepatitis Akut misterius itu amat serius, sebab bisa menyebabkan beberapa anak yang menderitanya meninggal. "Bahkan 10 dari 145 pasien dengan Hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati (di Inggris)," beber Zubairi.

Lebih lanjut, Zubairi mengatakan untuk mendiagnosis penyakit tersebut, belum ada tes yang memastikan. Namun syaratnya adalah pasien harus negatif terhadap virus hepatitis A, B, C, D, E dan dengan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter.

Zubairi menurutkan bahwa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rentang usia pasien yang diidentifikasi terinfeksi Hepatitis Akut misterius sejauh ini antara bayi berusia satu bulan hingga remaja berusia 16 tahun. Adapun gejalanya adalah sebagian besar anak-anak mengalami masalah gastrointestinal terlebih dahulu, diikuti penyakit kuning.

"Tes laboratoriumnya juga menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam," tandas Zubairi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait