Anak-anak Jadi 'Sasaran Empuk' Hepatitis Misterius, Epidemiolog Ungkap Penyebabnya
Science Photo Libra
Nasional

Penyakit Hepatitis Misterius sudah terdeteksi di indonesia hingga memakan korban jiwa 3 pasien anak. Epidemiolog pun mengungkap alasan anak-anak rentan terserang Hepatitis Misterius tersebut.

WowKeren - Penyakit hepatitis misterius kini tengah mengancam kesehatan anak-anak di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Bahkan 3 anak di Indonesia meninggal dunia akibat hepatitis akut yang misterius tersebut. Lantas apa yang menjadi faktor anak-anak menjadi sasaran empuk bagi penyakit hepatitis ini?

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman pun mengungkap penyebab hepatitis yang masih misterius tersebut menyerang anak-anak, mulai usia di bawah 5 tahun hingga 16 tahun. Sebelumnya, Dicky menjelaskan terlebih dahulu bahwa WHO dan Kementerian Kesehatan masih mengatakan bahwa penyakit tersebut masih misterius atau ekologinya tidak diketahui.

Tapi menurut Dicky pada dasarnya hepatitis ini tidak sepenuhnya masih misteri. Sebab, hepatitis telah terindikasi dipicu oleh COVID-19 atau varian-variannya yang memang turut menyerang hati meski ditularkan melalui pernapasan.

"Dampaknya sistemik, antara lain merusak atau mengganggu fungsi dari liver atau hepa, nah ini yang bisa menyebabkan hepatitis. Bahwa ada kasus penderita covid mengalami kekuningan, itu ada di awal-awal itu sudah terdeteksi," kata Dicky saat dihubungi, Selasa
(3/5).


Terutama setelah munculnya varian Omicron, infeksi dari virus Corona menular lebih cepat, termasuk ke anak-anak yang mayoritas belum divaksin. Menurut Dikcy, hal itu menjelaskan kenapa Hepatitis Akut ditemukan banyak menyerang anak-anak

"Jumlah mereka banyak dan meskipun saat ini sebagian di atas 6 tahun sudah divaksin, tapi di bawah 5 tahun belum bisa divaksin. Pada sebagian dari yang di atas 6 tahun itu belum sempat dibooster, ini yang kita harus mewaspadai karena bisa berdampak pada fungsi hepa atau hati," terang Dicky.

Selain itu, ia menyebut bahwa hati juga merupakan organ yang paling sering terdampak infeski COVID. Para peneliti global pun kata Dicky juga menempatkan salah satu potensi penyebab hepatitis ini dikaitkan dari keberadaan varian baru atau sub varian baru dari Covid yang merupakan turunan dari Omicron atau yang lainnya.

"Ini yang masih harus kita tunggu. Bahwa ini faktor ilmiah bahwa infeksi COVID-19 menyebabkan lemahnya bahkan menyerang sel T yang merupakan bagian penting sistem pertahan tubuh kita," ujar Dicky.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait