Berpotensi Sebabkan Pembekuan Darah, FDA Batasi Persetujuan Vaksin COVID-19 Johnson&Johnson
Dunia

Vaksin COVID-19 jenis Johnson&Johnson merupakan salah satu vaksin yang digunakan untuk melawan virus Corona. Namun kini BPOM AS membatasi izin penggunaannya.

WowKeren - Vaksin COVID-19 selama ini digunakan dalam menghadapi pandemi. Ada berbagai jenis vaksin COVID-19 di luaran sana, salah satunya adalah Vaksin Johnson&Johnson.

Akan tetapi, belakangan ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Kamis (5/5), mengatakan membatasi otorisasi vaksin Johnson & Johnson COVID-19 dosis tunggal untuk orang dewasa yang tidak dapat menerima suntikan versi lain.

Badan federal itu mengatakan membatasi vaksin karena risiko trombosis dengan sindrom trombositopenia, yang dapat menyebabkan pembekuan darah yang jarang tetapi berpotensi mengancam jiwa dan tingkat trombosit darah yang rendah sekitar satu hingga dua minggu setelah pemberian suntikan.

Selain itu, FDA mengatakan manfaat yang diketahui dan potensial dari vaksin Johnson & Johnson lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial terkait dengan suntikan untuk orang dewasa.


Oleh karena itu, badan tersebut masih mengizinkan vaksin untuk individu berusia 18 tahun ke atas yang tidak dapat menerima vaksin COVID-19 lainnya, baik karena tidak dapat diakses atau sesuai secara klinis.

"Kami menyadari bahwa Vaksin Janssen COVID-19 masih berperan dalam respons pandemi saat ini di Amerika Serikat dan di seluruh komunitas global," ujar Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA Peter Marks dalam keterangannya, dikutip Jumat (6/5).

"Tindakan kami mencerminkan analisis terbaru kami tentang risiko TTS setelah pemberian vaksin ini dan membatasi penggunaan vaksin untuk individu tertentu," lanjut Marks.

Kendati demikian, FDA untuk sementara menghentikan pemberian vaksin Johnson & Johnson COVID-19 sejak tahun lalu setelah beberapa laporan kasus pembekuan darah. Pada saat itu, disebutkan bahwa keenam kasus ditemukan pada wanita berusia antara 18 dan 48 tahun, bahkan setidaknya satu orang meninggal.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru