Penyakit Hepatitis Akut Misterius kini tengah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Di AS, CDC mengumumkan tengah menyelidiki ratusan kasus Hepatitis Akut Misterius pada anak-anak.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Sabtu, 07 Mei 2022 - 09:48 WIB
WowKeren - Belakangan publik tengah memperbincangkan kasus Hepatitis Akut Misterius. Tidak hanya di Indonesia, penyakit tersebut juga tengah melanda Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat (6/5), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengumumkan bahwa mereka tengah menyelidiki lebih dari 100 kasus Hepatitis yang tidak dapat dijelaskan terhadap anak-anak. Bahkan lima di antaranya telah menyebabkan kematian.
Dalam sebuah konferensi, CDC mengatakan bahwa infeksi di 25 negara bagian dan teritori mungkin terkait dengan wabah global penyakit yang menewaskan banyak anak. Sementara di seluruh dunia, ada 228 kasus di 20 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dr Jay Butler selaku Wakil Direktur CDC untuk penyakit menular mengatakan bahwa dari 109 kasus yang diselidiki badan tersebut, lebih dari 90% anak-anak harus dirawat di rumah sakit dan 14% membutuhkan transplantasi hati.
Lebih lanjut, Butler mengatakan, bagaimanapun, bahwa CDC "menebarkan jaring yang luas" dalam penyelidikannya dan tidak semua kasus dapat dikaitkan dengan penyebab yang sama.
"Penyelidik di sini dan di seluruh dunia sedang bekerja keras untuk menentukan penyebabnya," ujara Butler dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu (7/5).
Di samping itu, CDC juga mengeluarkan nasihat kesehatan sebagai tanggapan terhadap kelompok kasus hepatitis misterius pada bulan April lalu. Pada saat itu, badan tersebut sedang menyelidiki sekelompok kasus yang jauh lebih kecil di Alabama yang melibatkan sembilan anak.
Sebagai informasi, Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan alkohol, racun, obat-obatan, dan kondisi medis tertentu lainnya. Di Amerika Serikat, penyebab Hepatitis yang paling umum adalah virus hepatitis A, B dan C.
Adapun gejala Hepatitis menurut CDC adalah demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, dan penyakit kuning. Maka dari itu, masyarakat diharapkan bisa lebih waspada dan berhati-hati.
(wk/tiar)
